Judul
: Oppa & I
Nama
Penulis : Orizuka & Lia Indra Andriana
Penerbit : Haru
Penyunting : Nyi Blo
Desain cover dan illustri isi :
Angelina Setiani
Tanggal Terbit : Januari 2013
Edisi
: Cetakan Kedua
ISBN
: 978-602-7742-09-3
Sinopsis
:
Jae In :
Oppa
‘Cinta’ itu sebenarnya apa ?
Kenapa ia tidak bisa membuat orang-orang
tetap tinggal?
Katakan
padaku, aku harus bagaimana?
Jae Kwon :
Jae
In-a
Tak
usah cemas, ada Oppa di sampingmu, kan?
Kita
akan melalui semuanya bersama.
Kau
hanya harus percaya pada Oppa!
“Setiap orang punya kebebasan
menyukai seseorang, juga menolak seseorang kan ? (hal. 41)
Oppa & I : Love
Missions adalah
seri kedua dari novel Oppa & I Wahh…senang rasanya bisa kembali
berpetualang dengan si Kembar Park lagi.
Oppa & I : Love
Missions bercerita
tentang si Kembar Park lagi. Kali ini penulis menyajikan cerita kelanjutan dari
seri pertamanya. Setelah kesalahpahaman itu terselesaikan, sedikit demi sedikit
sifat Jae In yang tertutup mulai terbuka. Ia sudah mau memanggil Jae Kwon
dengan sebutan ‘Oppa’ dan si Kembar
Park sudah sangat akrab.
“Kenapa
punyaku cuma separuh ?” —Jae In
“Tentu
saja. Kita kan kembar. Kita harus selalu berbagi. Lagi pula, oppa kan memberimu kepala ikan yang
banyak nutrisinya.” —Jae Kwon
Dalam
novel Oppa & I : Love Missions penulis kembali menyajikan konflik.
Namun lebih dititik beratkan pada ayah dan ibunya si Kembar Park yaitu Sandy
dan Park Jae Bin.
“Keluarga idaman atau tidak,
keluarga tetaplah keluarga.” (hal. 81)
Kalau di seri pertama romance-nya
kurang, kalau di seri ini ada tapi tidak terlalu banyak. Namun saya cukup
senang karena tokoh Seung Won lebih banyak muncul dibandingkan seri yang
pertama. Suka senyum-senyum sendiri sama sikapnya Seung Won. Yang marah tapi
tetap perhatian.
“Kalau
kau punya impian dan impianmu ditertawakan, bagaimana perasaanmu?” –Seung Won
“Dikagumi
gadis-gadis… itu impianmu?” –Jae In
“Mungkin
kau harus nonton lebih banyak drama Korea supaya mengerti maksudku. Jangan
lama-lama di luar, nanti kena flu.” –Seung Won
Nah,
meskipun marah, dilihat dari percakapan itu, Seung Won tetap perhatian juga kan
?
Salut
banget sama penulisnya, kak OriLia, yang mampu menyatukan dua kepala mereka
untuk membuat novel berseri ini. Kebayangkan gimana susahnya. Apalagi mereka
harus menyatukan prinsip dan tetek bengeknya. Agar novel ini mampu menghibur
pembaca.
Dibandingkan
Jae Kwon menurut saya tokoh Seung Won bisa berpotensi dijadikan tokoh utama. Karena,
yahh…entah kenapa saya jatuh cinta dengan perjuangan Seung Won untuk
mendapatkan cinta Jae In.
Saya
rasa keberadaan Seung Won banyak
memberikan pengaruh positif kepada Jae In. Karena setelah dekat dengan Seung
Won, Jae In mulai membuka dirinya untuk mempercayai orang lain. Apalagi Seung
Won mengingatkan Jae In tentang cita-cita dan masa depan yang harus ia
pikirkan.
“Masa SMA itu hanya
sekejap mata. Tanpa terasa kita akan lulus dan mulai menata masa depan. Ada
baiknya kau memikirkan cita-citamu mulai dari sekarang.” –Seung Won
(hal. 138)
Jadi
ingat sewaktu saya SMP dulu. Ada seorang cowok yang saya sukai, yang
keberadaannya juga memberikan pengaruh positif bagi saya. I Miss Him^^
Juga
tentang kisah cinta antara Jae Kwon dan Ha Neul yang menggelikan. Tentang
pernyataan cinta Jae Kwon yang konyol tapi romantis. Karena tentu butuh
keberanian yang besar untuk menyatakan cinta di depan umum kan ?
Kalau
di seri pertamanya saya menemukan kekurangan novelnya berupa kesalahan
penulisan, alhamdulilah disini tidak ada. Overall, saya sangat menikmati kisah si Kembar Park ini lagi. Terutama saya
semakin penasaran dengan kisah cinta antara Seung Won dan Jae In.
Kalimat
favorit saya dalam novel ini :
1. “Memang
benar, di saat bahagia kau akan menikmati irama musik sebuah lagu. Tetapi saat
bersedih, kau akan merenungi lirik lagunya.” (hal. 06)
2. “Memangnya
bisa ya hati ditambal? Oleh orang lain pula? Ini kan bukan film animasi macam
One Piece atau sejenisnya.” (hal. 09)
3. “Cinta.
Apa sih yang membuat semua orang sepertinya mabuk oleh satu kata itu?” (hal.
20)
4. “Semua
orang punya sisi lemah, sisi yang tak sempurna. Semua orang bisa melakukan
kesalahan.” (hal. 87)
5. “Janji
walaupun kecil…tetap harus ditepati,
kan?” (hal. 128)
6. “Kalau
kau tidak pernah menyampaikan apa yang ada di dalam hatimu, orang lain tidak
akan pernah tahu.” (hal. 136)
7.
“Mengidolakan seseorang itu bagus, apalagi jika kau bisa mengambil sisi positifnya.” (hal. 150)
Waaahh...aku malah belum baca serial Oppa & I nih... :))
BalasHapus