Judul
: Oppa & I
Nama
Penulis : Orizuka & Lia Indra Andriana
Penerbit : Haru
Penyunting : Nyi Blo
Desain cover dan illustri isi :
Angelina Setiani
Tanggal Terbit : Desember 2011
Edisi
: Cetakan Kedua
ISBN
: 978-602-98325-3-2
Sinopsis
:
Jae In :
‘Oppa’
Apa
panggilan itu tidak terdengar lucu?
Terutama
setelah kau pergi meninggalkanku begitu saja lima tahun lalu?
Sekarang
saat bertemu lagi, apa yang membuat senyummu selebar itu?
Apa
kau senang melihatku seperti ini?
Jae Kwon :
Jae
In-a
Kau
dulu menggemaskan, tetapi sekarang mengapa begini?
Siapa
yang membuatmu susah, katakan pada Oppa!
Oppa
tak akan membiarkan siapapun menyakitimu!
Oppa
akan melindungimu!
“Berkenalan dan membangun hubungan
dari awal itu selalu merepotkan. Belum lagi, pada akhirnya mereka selalu
berpisah.” (hal. 30)
Oppa & I bercerita tentang si kembar Park.
Park Jae In dan Park Jae Kwon yang harus berpisah selama 5 tahun karena
keegoisan ibu dan ayahnya. Park Jae In harus tinggal di Indonesia bersama
Sandy—ibunya, sementara Park Jae Kwon harus tinggal dengan Park Jae Bin—ayahnya
di Korea.
Yeyy
!!! Akhirnya dua author Indonesia favorit saya ini (OriLia) membuat novel duet
berlatang belakang Korea. Daebakkk !!! Ini
buku kedua dari kak Orizuka yang saya baca. Dan ini buku kelima dari kak Lia
yang saya baca.
Apalagi
ide yang diambil tentang dua anak kembar. Entah kenapa tema tentang anak kembar
selalu mampu membuat saya tertarik untuk membacanya. Kenapa ? Ya…karena saya
sendiri anak kembar. Saya punya saudari kembar.
Serial
Oppa
dan I ini lebih banyak menampilkan konflik antara Jae
In—yang tertutup dan Jae Kwon—yang ceria. Seru. Penggambaran karakter si Kembar
Park yang berbeda ini membuat cerita semakin hidup. Apalagi dibuku ini
digambarkan perjuangan Jae Kwon untuk membuka hati Jae In lagi.
“Jae
In-a, kau tidak akan pernah
dapat pacar kalau sikapmu begini terus. Apa yang terjadi dengan adik manisku?”
Sementara
Jae In semakin penasaran tentang saudara kembarnya—Jae Kwon. Munculnya tokoh
Choi Seung Won juga menambah konflik didalam novel ini semakin menarik. Tentang
Jae In yang dengan gamblangnya bilang kalau dirinya benci orang baik.
“Jangan
berbaik hati padaku. Aku benci orang jahat. Tapi aku lebih benci orang baik.”
Saya
seakan menemukan diri saya didalam diri Jae In. Yang tertutup dan tak suka
membangun hubungan. Yang cuek dan dingin. Yang tak mau repot-repot berkenalan
dan peduli. Sementara saudari kembar saya mirip Jae Kwon. Yang ceria dan selalu
terbuka. Dan kepribadian kami memang berbeda.
Cerita
yang disajikan pun to the point. Di
awal-awal penulis sudah menyajikan adegan flashback
dengan baik. Alurnya pun berurutan. Mulai dari pengenalan suasana, konflik
sampai yang klimaksnya.
Untuk
kekurangan, saya masih menemukan kesalahan penulisan. Seperti contoh :
“Jae
In-a,” Jae Kwon segera mengadang
Jae In. (hal. 15) Harusnya yang betulkan menghadang.
“Jae
In-a…” Jae Kwon
menghempaskan diri di sebelah Jae Kwon.” (hal. 121) Harusnya yang
betulkan Jae In.
Tapi overall,
saya sangat menikmati kisah si Kembar Park ini. Adanya ilustrasi gambar tokoh
Jae In dan Jae Park di novel ini semakin menguatkan karakter tokoh, juga
membuatnya semakin unik, menarik dan berwarna.
Kalimat
favorit saya dalam novel ini :
1. “Peduli
itu merepotkan, terutama peduli yang tidak pernah bersambut. Sudah merepotkan,
bikin keki saja.” (hal. 38)
2. “Manusia
memang tidak pernah bisa ditebak” (hal. 59)
3. “Aku
senang ini cuma salah paham. Kupikir kau benar-benar membenciku.” (hal. 148)
aku malah belum baca ini... :))
BalasHapusAh! This is one of my fave book from my fave local publishing.
BalasHapusAku baru selesai baca buku ini minggu lalu dan sedang berencana membuat reviewnya. Jujur aku agak terlewat dengan typo yang ada dan baru tahu saat baca review ini ^^.
Aku juga suka dengan kisah Park-twin ini. Kisahnya sangat manis dan khas teenlit. Meskipun Park-twin terlahir dengan darah campuran, sayangnya kurang digali dari sisi ke-Indonesia-annya.
Overall aku suka reviewnya. Singkat. Jelas. Padat. Tidak mengandung spoiler.