Nama
Penulis : Icha Azania, dkk.
Penerbit : Ufuc Fiction
Penyunting : Nur Sofiyani
Pewajah Sampul : Apung Donggala
Pewajah Isi : Husni Kamal
Tanggal
Terbit : Januari 2013
Edisi
: Cetakan Pertama
ISBN
: 978-602-18636-2-6
Sinopsis
:
Dia
seharusnya memberikan luka pada gadis itu. Bukan sebaliknya. Dia justru yang
harus terluka karena tak mampu mengendalikan perasaannya. Konsekuensi yang
harus ditanggung tidak main-main. Sayap malaikatnya, harus dicabut. Tapi
beruntung, dia masih diberi kesempatan untuk berbagi cerita tentang kisah
tragis yang harus dialaminya sebagai Malaikat Pemberi Luka.
Kisah
karya para pemenang Sayembara Fantastic Fiction ini akan menenggelamkanmu ke
dalam dunia yang penuh petualangan dan keindahan.
***
“Variasi kisah yang ditutur di sini
menunjukkan kreativitas para penulis muda Indonesia.”
—Ken
Budha, Penulis Shangri-La the Hidden City
“Kisah-kisah dalam buku ini mampu
membuai saya ke dalam dunianya masing-masing dengan nyaman.”
—Ardani
Persada, Penulis Vandaria Saga: Sang Penantang Takdir
“Setiap kisahnya bagaikan hadiah
istimewa yang tak tergantikan.”
—Melody
Violine, Penulis Vandaria Saga: Kristalisasi
Saya
tidak akan berbasa-basi di sini. Nanti kalian bosan lagi kalau saya
berteriak-teriak nggak jelas. Si maniak ini takutnya membuat kalian bosan.
Langsung ke intinya aja ya *hehe. Yukk..yukk…check this out !!!
My
Review :
Ini
adalah buku kumpulan karya
para pemenang Sayembara Fantastic Fiction. Dengan kekreatifan dan imajinasi
terliar mereka dalam menulis sebuah karya fantasy yang mampu membawa pembaca
masuk ke dalam ceritanya.
Nora Antoine
— Icha Azania
“Untuk mendapatkan apa
pun harus ada pengorbananya. Kesempatan hidup sekali lagi juga bukan hal
sepele, ini sesuatu yang besar.” (hal.09)
Begitulah
sepenggal percakapan yang terdapat dalam cerpen ini. Berkisah tentang seorang
gadis yang mengalami system penghidupan kembali setelah mati. Namun ia tetap
ingin menjadi dirinya sendiri dan bukannya orang lain.
Kembali — Sani Nurahayu
“Jika aku mati, apa
yang akan kau lakukan?”
“Haha…kau ini! Aku
hanya bercanda! Lagi pula keluargaku tidak memiliki riwayat penyakit aneh yang
mematikan.”
“Jika kau mati, aku
akan mencari cara untuk memutar waktu dan mengembalikanmu ke sisiku. Aku
berjanji, Arga!”
Cerpen
dengan alur maju dan mundur. Lebih banyak menampilkan flashback. Tentang Irish yang rela menukar nyawanya demi
kekasihnya, Arga. Namun, keputusan yang ia ambil malah tak seperti yang
diinginkannya. Ia tertipu dan semakin membuat kekasihnya menderita.
83845 — Angela Oscario
“Aku
cinta kamu,” bisiknya. Dan aku membisikkan hal yang sama. Kami siap menghadapi
apa pun… bersama…dalam cinta.
Apa
jadinya kalau manusia malah dijadikan makhluk ternak tak berharga yang
dipelihara oleh para robot. Menjadi manusia ternak di dalam peternakan, makan,
tidur, bekerja atas kebaikan para robot. Inilah imajinasi liar yang lainnya,
yang mampu membuat saya berdecak kagum. Penulis muda Indonesia memang TOP
*hehe.
Wina The Witch
— Ria Tumimomor
“Tipis kemungkinan
untuk mendapatkan segala sesuatu yang kita harapkan.”
(hal. 74)
“Jangan mudah terpesona
akan segala sesuatu yang terlihat indah dari luar, Wina. Belajarlah melihat
orang lain dari dalam hati mereka….” (hal. 75)
Wina,
seorang gadis penyihir yang menuntut dirinya untuk bisa bergaul dengan
Reina—gadis terpopuler di sekolahnya, namun gagal. Hingga akhirnya ia bertemu
dengan seorang cowok berkacamata bernama Phillips.
Apa Arti Kebebasan
— Susanty Tandra
Namanya
XT2217. Ia bukan robot, melainkan manusia. Seorang bocah berumur dua tahun yang
fisiknya sudah matang bagaikan anak berumur dua belas tahun. Ia adalah bocah
yang dijadikan untuk sebuah penelitian. Ia ingin bebas…namun hal yang ia
inginkan rupanya jauh diluar apa yang ia bayangkan.
Jantung naga
— Feby Anggra
Sigurd
menginginkan temannya Filly untuk membantunya dalam sebuah misi untuk
mendapatkan jantung naga. Namun apa jadinya kalau naga yang sedang mereka buru
ternyata immortal dan menyukai romansa ?
Malaikat pemberi luka
— Ginanjar Teguh Iman
Malaikat
itu harusnya tak memunculkan perasaan ragu dan bimbang. Dia seharusnya
memberikan luka, namun dia justru terluka karena tak mampu mengendalikan
perasaannya. Sebuah kisah tentang perasaan jatuh cinta yang teramat dalam. Yang
menyebabkan malaikat itu harus mengorbankan sayapnya untuk dicabut.
Arassi—Anggari Purnama
Dewi
“Tidak ada yang bisa
menyakiti sehebat cinta, tidak ada yang membuatnya merasa tercabik-cabik
seperti ini.” (hal. 228)
“Malaikat bukannya
tidak punya cinta, hanya saja ia memilih lebih fokus dan bekerja keras daripada
merumitkan hidup dengan cinta yang terlalu banyak.”
(hal.221)
Julian—malaikat
perang yang dibentuk untuk tangguh dan tak terkalahkan, yang kaku dan sedingin
es, yang sama sekali tak memiliki kelembutan apalagi perasaan, yang dulunya
muak soal cinta kini mulai merasakan yang namanya jatuh cinta setelah sebuah
kejadian membuat ia percaya kalau ternyata cinta itu begitu kuat.
***
Itulah
beberapa cerpen yang terdapat dalam novel ini. Sebenarnya ada 15 cerpen. Tapi
yang saya tulis cuma 8 cerpen. Bukannya membeda-bedakan. Tapi masak ya saya
harus tulis semuanya. Nanti nggak seru dong ! Jadi saya pilih garis besarnya
aja. Selebihnya di baca sendiri, dengan membelinya *hwehehe #Promosi.
Nice.
Imajinasinya luar biasa hebat. Ini nih imajinasi terliar mereka. Berulang kali
saya dibuat takjub dan merinding. Penulis muda Indonesia memang TOP lah. Tapi
sayangnya tidak semua cerpen yang ada mampu membuat saya berkesan. It’s okay…saya tidak mengatakan itu
jelek lho ya ! Mana mungkin memang lomba kalau cerpennya jelek. Tidak. Bukan
begitu. Cerpennya bagus, idenya bahkan unik. Tapi…setiap orang kan punya
penilaian masing-masing. Jadi, dari semuanya saya lebih suka yang terakhir.
Judulnya Arassi.
“Katakan,
apakah itu benar ?”
“Tidak.”
“Apakah
itu benar?”
“Tidak.”
“Kau
mencintaiku?”
“Tidak.”
“Apa
kau mencintaiku?”
“Tidak
sama sekali.”
“Apa
kau mencintaiku?”
“Baiklah,
itu benar.” (hal. 234)
Yup…sepenggal
percakapan yang mampu membuat saya meleleh seketika. Okay…saya lebay. Tapi itu percakapan favorit saya di dalam cerpen Arassi. Penggambaran karakter para tokohnya juga sangat bervariasi. Menambah novel ini semakin menarik dan berbeda.
Sekarang
saya mau komen kekurangannya. Yup…covernya. Saya tidak suka dengan covernya.
Terlalu gelap dan nggak jelas. Iya saya tahu kalau gambarnya malaikat. Tapi
wajahnya ya jangan gelap gitu dong ! Dulu awal-awal bimbang mau beli atau
nggak. Soalnya covernya kurang menarik minat para pembaca. Tapi untungnya isi
dalam cerpennya Amazing semua ! Nggak
jadi kecewa deh. Overall, variasi
kisah fantasy yang ada dalam novel ini buaguss banget ! I Like it.
0 komentar:
Posting Komentar