Judul : Love With a Witch
Nama Penulis : Hyun Go Wun
Penerjemah : Ratna Sitta Hapsari
Penyunting : Novianita
Proofreader : Yuli Yono
Penerbit : Haru
Tanggal Terbit : Maret 2015
Edisi : Cetakan Pertama
ISBN : 978-602-7742-50-5
Perkenalan Buku Pedoman Sihir
Kau tidak percaya penyihir ?
Sayang sekali.
Jangan terlalu serius dalam segala hal dan
cobalah untuk bermimpi, sesekali.
Karena kadang-kadang, hal yang tidak pernah
kau bayangkan sebelumnya, bisa saja terjadi.
Siapa tahu saja, suatu hari nanti seorang
penyihir akan membuat keinginanmu jadi nyata hanya dengan mengayunkan tongkat
sihirnya.
Seperti mimpi yang terjadi di suatu malam di
tengah-tengah musim panas.
Oke. Sekarang cobalah untuk mengingat mantranya
dan aku yang akan membuat ramuannya.
**
Penyihir ?
Atau,
Malaikat ?
Jika kau diberi kesempatan untuk bertemu salah satu
dari mereka, kau akan memilih bertemu dengan siapa ?
“Perempuan itu
benar-benar penyihir. Satu waktu, perempuan itu membuatnya merasa bahagia dan
semangat. Namun, di waktu lain, perempuan itu membuatnya terdiam seribu
bahasa.” –hlm. 113
Ju Hwi tidak menyangka akan bertemu dengan penyihir
sekaligus malaikat dalam waktu bersamaan dan dalam tubuh wanita yang sama.
Yaitu Soo An, wanita poker face yang menyelamatkan keponakannya dari ancaman
maut itulah yang ia sebut penyihir sekaligus malaikat. Wanita itu akan berubah
menjadi penyihir jika ia sedang marah. Soo An akan berbicara panjang lebar
tanpa memberi kesempatan lawannya untuk bicara. Sementara itu, ia akan berubah
menjadi malaikat yang lembut kalau sudah berurusan dengan Eun Yoo—keponakan Ju
Hwi.
“Kalau kau tidak cukup
percaya diri untuk bisa menjaganya, seharusnya dari awal kau tidak usah
melakukannya.” –Soo An –hlm. 93
Meskipun Ju Hwi tidak suka dengan cara Soo An yang
tidak memiliki etika dalam berbicara ditelepon (wanita itu selalu menutup
telepon begitu saja setelah mengatakan apa yang ingin dikatakannya dan
cenderung tidak mendengarkan kata-kata lawan bicaranya, dan hanya memedulikan
dirinya sendiri) ia malah mempercayai wanita untuk mengasuh Eun Yoo. Ju Hwi
yakin keputusannya untuk menitipkan Eun Yoo kepada Soo An sebagai orang asing
yang baru pertama dijumpainya adalah tepat. Yang diinginkan Ju Hwi saat itu
hanya melindungi Eun Yoo dari bahaya yang selama ini mengincar nyawa anak itu.
Pertemuan mereka diawali dengan ketidaksengajaan,
ketika Eun Yoo berada di dalam pelukan perempuan itu, sampai pada akhirnya Jun
Hwi menitipkan anak itu untuk berada di bawah pengawasannya.
“Aku bukan sedang
terkena sihir. Tapi karena aku terlalu lama berada di pelukannya. Itu saja” –
Jun Hwi –hlm. 127
**
Setelah sukses dengan novel-novel sebelumnya yang
masih bergenre sama, kini Hyun Go Wun kembali meluncurkan satu novel baru yang
masih bergerak dalam genre romance. Di dalam novel ini penulis menyajikan
intrik dan konflik yang berbeda dari novel-novel sebelumnya. Yaitu tentang
rumitnya sebuah keluarga yang memperebutkan harta warisan yang juga dibumbui
dengan kisah cinta yang cukup rumit.
Di awal bab kita akan disambut dengan sudut pandang
orang pertama + flashback dari kehidupan wanita bernama Soo An. Jadi, di awal
bab itu kita sudah diperkenalkan sedikit tentang kepribadian Soo An oleh
penulis secara tak langsung. Namun, masuk ke bab dua, penulis menggunakan sudut
pandang orang ketiga.
Karena saya termasuk penggemar dari karya-karya Hyun
Go Wun, saya sudah cukup hafal dengan gaya penulisannya. Ceritanya yang to
the point (tidak bertele-tele) dan alurnya yang ringan adalah ciri khas
dari Hyun Go Wun. Ceritanya pun tak jauh-jauh dengan pertemuan dua orang yang
tidak disengaja. Ciri khas lainnya
adalah penulis selalu menyajikan kutipan di setiap awal bab-nya. Di dalam novel
ini ceritanya memang to the point, namun sayangnya, saya merasa alurnya
terkesan mendadak dan terlalu dipaksakan.
Kelebihan serta kelemahan lainnya adalah penggunakan
tokoh-tokohnya yang seabrek.
+ Karena banyaknya tokoh yang dihadirkan penulis,
konflik dalam novel ini jadi bervariasi dan tidak terpusat pada konflik tokoh
utama saja.
- Pembaca akan dibingungkan dengan nama para
tokohnya yang menurut saya hampir mirip satu sama lain. Karakter tokohnya pun
kurang begitu dijelaskan. Jadi perbedaan karakter satu tokoh dengan tokoh
lainnya kurang menonjol.
Hal yang saya sukai dari buku ini adalah ukuran font
size dari bukunya yang enak dilihat. Maksudnya tidak terlalu kekecilan atau
kebesaran, balance. Untuk covernya, warnanya soft banget dan yahh….saya
akui, saya suka.
Melalui buku ini saya belajar banyak hal. Tentang
kepedulian, cinta, pengorbanan juga penghianatan.
Yang terakhir….
Apa yang bisa kau
berikan padaku ?
Aku berbicara padamu
yang sangat mencintaiku. –hlm. 16