[Review] Amazing Guardian

on Sabtu, 09 Mei 2015


Judul : Amazing Guardian
Nama Penulis : Ran Orihara
Penyunting : Winda Veronica
Perancang Sampul : Vanessa Josephine
Penata Letak Isi : Fernandus Antonius
Penerbit : Ice Cube
Tanggal Terbit : Maret 2014
Edisi : Cetakan Kedua
ISBN : 978-979-91-0686-5
Rating : 2,5 dari 5 bintang

"Guardian adalah rahasia dan kamu adalah bagian dari rahasia itu." –hal. 52

Hogosha Gakuen adalah SMA yang berada di pinggiran perfektur Gifu. Sekolah yang tidak istimewa, biasa, tidak terlalu besar, dan terkesan kuno. Namun ada satu hal yang membuat SMA ini populer. Yaitu tentang sebuah legenda yang telah hidup selama 17 tahun. Legenda Guardian…

Patuhi dan kamu akan langsung terhubung dengan website Guardian.
Aturan pertama :
Kirim permohonan kepada Guardian ketika kamu berada di SMA Hogosha Gakuen.

Aturan Kedua :
Jangan coba-coba untuk mengirim permohonan jika kamu bukan warga Hogosha Gakuen saat ini.

Namun, meskipun begitu banyak sekali yang mengirim permohonan yang tidak sesuai. Seperti meminta Guardian untuk mencarikan kekasih tampan, menitipkan kucing kesayangannya pada Guardian sampai ingin punya pesawat pribadi dan keliling dunia gratis.

Belum lagi sekolah ini memiliki anggota OSIS yang bagaikan oasis di tengah gurun. Penuh karismatik dan memiliki banyak penggemar.

Shirokawa Izumi – tinggi 178 cm, berat 62 kg, jagoan IT, orangtuanya pemilik rumah sakit besar, dan ia menjabat sebagai sekretaris.

Mitsuno Kaze – tinggi 182 cm, berat 65 kg, penakluk semua wanita, laki-laki yang sangat romantis. Jagoan sastra, orangtuanya pengusaha terkenal, dan ia menjabat sebagai bendahara.

Eisei Naito – tinggi 184 cm, berat 66 kg, cool dan jarang bicara, ranking satu di sekolah, jago bela diri, pangeran Hogosha Gakuen, orangtuanya adalah donatur terbesar di sekolah, dan ia menjabat sebagai wakil ketua.

Takagi Asa – tinggi 160 cm, berat 42 kg, gadis paling anggun dan cantik di sekolah ini. Tidak hanya pintar di bidang akademik, dia juga pintar memasak, ikebana (merangkai bunga), sadou (seni minum teh), puisi dan tari tradisional. Orangtuanya memiliki bisnis di bidang kecantikan.

Konon 17 tahun yang lalu, Guardian muncul secara tiba-tiba di Hogosha Gakuen. Sosok misterius itu selalu melindungi sekolah secara diam-diam. Apa pun masalah yang dialami warga sekolah itu, Guardian pasti sanggup menyelesaikannya. Tapi anehnya tak satupun yang tahu siapa Guardian, berapa jumlahnya, atau tujuannya melindungi sekolah. segelintir orang menganggap legenda itu hanya omong kosong. Namun, entah mengapa legenda itu tetap hidup selama 17 tahun walau tak seorangpun mengaku pernah bertemu Guardian.

***
Ini novel teraneh + terunik yang saya baca. Ternyata bayangan saya bahwa sosok Guardian dalam buku ini yang bisa menghilang tiba-tiba atau bisa terbang, layaknya di film-film Hollywood tidak terbukti. Semua dilakukan secara manual. Tidak ada yang namanya datang tiba-tiba dan menghilang tiba-tiba, atau melayang di udara seperti para super hero terkenal. Guardian ini kalau mau menyusup paling-paling pilihannya kalau nggak panjat pohon, naik pakai tali, atau melompat pagar. Malah menurut saya cara kerjanya lebih seperti maling daripada pembela kebenaran.


Idenya unik lagi, tentang sebuah legenda di sebuah sekolah. Unsur Jepang-nya juga sangat kental disini. Sudah tidak diragukan lagi, karena penulis memang penyuka anime, dorama, manga dan hal-hal mengenai negara tersebut.

Novel ini lebih menjelaskan tentang berbagai masalah yang terjadi di Hogosha Gakuen dan bagaimana para Guardian tersebut mengatasi semuanya dengan kecerdikan yang mereka miliki. Semacam bermain teka-teki ala detektif juga sih. Saya suka bagaimana penulis menyajikan setiap masalah dan cara mengatasinya. Cerdik dan saya akui tidak mudah. Saya bahkan dibuat pusing karena tidak bisa menebak kemana ujungnya. Dari sekian permasalahan yang ada, saya suka kasus yang melibatkan nama-nama dari mitologi sejarah Yunani macam Cerberus, Hades, dan Echidna.

Namun, entah kenapa saya kurang merasakan setiap konflik yang coba dihadirkan penulis. Karakter-karakternya juga kurang begitu menonjol. Terlebih antara Izumi dan Kaze. Saya merasa kedua tokoh itu memiliki karakter yang tak jauh berbeda. Sementara Asa, saya masih bisa membandingkannya karena ia perempuan sendiri. Dan Naito, dari bicaranya yang irit, pembawaannya yang kaku dan tegas, lebih banyak karakternya juga berbeda dari yang lain. Ini sebenarnya novel berseri, namun seri keduanya belum sempat saya beli :D

0 komentar:

Posting Komentar