Review #14 Oppa & I

on Sabtu, 22 November 2014




Judul : Oppa & I
Nama Penulis : Orizuka & Lia Indra Andriana
Penerbit : Haru
Penyunting : Nyi Blo
Desain cover dan illustri isi : Angelina Setiani
Tanggal Terbit : Desember 2011
Edisi : Cetakan Kedua
ISBN : 978-602-98325-3-2

Sinopsis :
Jae In :
‘Oppa’
Apa panggilan itu tidak terdengar lucu?
Terutama setelah kau pergi meninggalkanku begitu saja lima tahun lalu?
Sekarang saat bertemu lagi, apa yang membuat senyummu selebar itu?
Apa kau senang melihatku seperti ini?

Jae Kwon :
Jae In-a
Kau dulu menggemaskan, tetapi sekarang mengapa begini?
Siapa yang membuatmu susah, katakan pada Oppa!
Oppa tak akan membiarkan siapapun menyakitimu!
Oppa akan melindungimu!

“Berkenalan dan membangun hubungan dari awal itu selalu merepotkan. Belum lagi, pada akhirnya mereka selalu berpisah.” (hal. 30)
Oppa & I bercerita tentang si kembar Park. Park Jae In dan Park Jae Kwon yang harus berpisah selama 5 tahun karena keegoisan ibu dan ayahnya. Park Jae In harus tinggal di Indonesia bersama Sandy—ibunya, sementara Park Jae Kwon harus tinggal dengan Park Jae Bin—ayahnya di Korea.

Yeyy !!! Akhirnya dua author Indonesia favorit saya ini (OriLia) membuat novel duet berlatang belakang Korea. Daebakkk !!! Ini buku kedua dari kak Orizuka yang saya baca. Dan ini buku kelima dari kak Lia yang saya baca.

Apalagi ide yang diambil tentang dua anak kembar. Entah kenapa tema tentang anak kembar selalu mampu membuat saya tertarik untuk membacanya. Kenapa ? Ya…karena saya sendiri anak kembar. Saya punya saudari kembar.

Serial Oppa dan I ini lebih banyak menampilkan konflik antara Jae In—yang tertutup dan Jae Kwon—yang ceria. Seru. Penggambaran karakter si Kembar Park yang berbeda ini membuat cerita semakin hidup. Apalagi dibuku ini digambarkan perjuangan Jae Kwon untuk membuka hati Jae In lagi.

“Jae In-a, kau tidak akan pernah dapat pacar kalau sikapmu begini terus. Apa yang terjadi dengan adik manisku?”

Sementara Jae In semakin penasaran tentang saudara kembarnya—Jae Kwon. Munculnya tokoh Choi Seung Won juga menambah konflik didalam novel ini semakin menarik. Tentang Jae In yang dengan gamblangnya bilang kalau dirinya benci orang baik.

“Jangan berbaik hati padaku. Aku benci orang jahat. Tapi aku lebih benci orang baik.”

Saya seakan menemukan diri saya didalam diri Jae In. Yang tertutup dan tak suka membangun hubungan. Yang cuek dan dingin. Yang tak mau repot-repot berkenalan dan peduli. Sementara saudari kembar saya mirip Jae Kwon. Yang ceria dan selalu terbuka. Dan kepribadian kami memang berbeda.

Cerita yang disajikan pun to the point. Di awal-awal penulis sudah menyajikan adegan flashback dengan baik. Alurnya pun berurutan. Mulai dari pengenalan suasana, konflik sampai yang klimaksnya.

Untuk kekurangan, saya masih menemukan kesalahan penulisan. Seperti contoh :
“Jae In-a,” Jae Kwon segera mengadang Jae In. (hal. 15) Harusnya yang betulkan menghadang.
“Jae In-a…” Jae Kwon menghempaskan diri di sebelah Jae Kwon.” (hal. 121) Harusnya yang betulkan Jae In.

Tapi overall, saya sangat menikmati kisah si Kembar Park ini. Adanya ilustrasi gambar tokoh Jae In dan Jae Park di novel ini semakin menguatkan karakter tokoh, juga membuatnya semakin unik, menarik dan berwarna.

Kalimat favorit saya dalam novel ini :
1. “Peduli itu merepotkan, terutama peduli yang tidak pernah bersambut. Sudah merepotkan, bikin keki saja.” (hal. 38)

2. “Manusia memang tidak pernah bisa ditebak” (hal. 59)

3. “Aku senang ini cuma salah paham. Kupikir kau benar-benar membenciku.” (hal. 148)

2 komentar:

  1. Ah! This is one of my fave book from my fave local publishing.

    Aku baru selesai baca buku ini minggu lalu dan sedang berencana membuat reviewnya. Jujur aku agak terlewat dengan typo yang ada dan baru tahu saat baca review ini ^^.

    Aku juga suka dengan kisah Park-twin ini. Kisahnya sangat manis dan khas teenlit. Meskipun Park-twin terlahir dengan darah campuran, sayangnya kurang digali dari sisi ke-Indonesia-annya.

    Overall aku suka reviewnya. Singkat. Jelas. Padat. Tidak mengandung spoiler.

    BalasHapus