Judul
: Unearthly
Nama
Penulis : Chynthia Hand
Penerbit : Ufuk Fiction
Pewajah Sampul : Apung Donggala
Pewajah Isi : Husni Kamil
Penerjemah : Dina Begum
Pemeriksa Aksara : Uly Amalia
Tanggal
Terbit : Juni 2012
Edisi
: Cetakan Pertama
ISBN
: 978-602-18349-1-6
Sinopsis :
Clara
Gardner baru tahu kalau dirinya keturunan malaikat. Namun, memiliki sebagian
darah malaikat bukan berarti membuatnya lebih pintar, lebih kuat, lebih cepat
daripada manusia biasa. Hanya saja, kini dia memiliki tujuan, sesuatu yang harus dia lakukan di dunia ini.
Penglihatannya tentang
kebakaran hutan lebat dan orang asing yang menawan membawanya ke sekolah baru
di kota lain. Ketika, bertemu Christian, yang ternyata adalah pemuda impiannya,
semuanya tampak normal. Lalu, muncul lelaki lain, Tucker, yang juga menarik
hatinya. Akan tetapi, ketika sedang mencoba mencari jalan di dunia yang tidak
bisa dipahaminya ini, Clara berhadapan dengan mara bahaya tak kasat mata dan
berbagai pilihan yang harus dibuatnya—antara kejujuran dan pengkhianatan, cinta
dan tugas, baik dan jahat. Saat sesuatu yang mengerikan dari penglihatannya
akhirnya terjadi, apakah Clara siap menghadapi takdirnya ?
Unearthly adalah sebuah kisah menyentuh
tentang cinta dan takdir, serta perjuangan mengikuti peraturan dan mengikuti
kata hati.
My
review :
Halo
:O
Saya
kembali lagi dengan sebuah postingan review novel dari barat karya Chynthia
Hand. Novel yang mengadaptasi kisah malaikat ini benar-benar menakjubkan. Kalau
ada kata-kata lebih yang bisa menggambarkan kata selain menakjubkan, mungkin
saya akan memakainya. Mau tahu cerita selengkapnya dan beberapa coment-an saya
tentang buku ini ? Yuk disimak.
Unearthly mengisahkan tentang gadis bernama
Clara Gardner yang memiliki kehidupan normal yang biasa-biasa saja sebelum
akhirnya ia mengetahui hal yang paling mengejutkan dalam hidupnya. Ia adalah Quartarius (manusia seperempat malaikat).
Ternyata selama ini ibunya adalah Dimidius
(manusia setengah malaikat).
Petualangan
baru menanti dirinya ketika ia harus pindah dari California ke Jackson Hole tepatnya
Wyoming. Disanalah, ia bertemu dengan Christian Prescott. Pemuda impian yang
tampak menawan. Di lain sisi, ia juga tertarik dengan Tucker Avery. Yang juga
menawan.
Clara
bisa setiap saat mendapatkan penglihatannya. Penglihatan yang membuatnya
memiliki tujuan, sesuatu yang harus
dia lakukan di dunia ini. Dalam penglihatannya itu, ia selalu mendapati seorang
laki-laki tengah berdiri membelakanginya dengan latar belakang hutan yang
kebakaran.
Ada
juga Sayap
Hitam. Sayap Hitam adalah malailat yang
terbuang. Kita akan merasakan kesedihan yg amat sangat ketika berada di
dekatnya. Karena Clara termasuk malaikat yang sensitive, ia akan selalu
merasakan kedatangan sayap hitam. Dan jika itu terjadi, ia harus lari. Jangan
sampai mendekat.
Novel ini benar-benar menakjubkan.
Sungguh. Saya tidak pernah merasa bosan meskipun narasinya panjang dan merobek
mata. Inilah keahlian penulis yang membuat saya kagum. Penulisa mampu
menyajikan alur yang apik sehingga para pembacanya tidak merasa bosan sampai
akhir. Malah, saya kadang senyum-senyum sendiri membaca novel ini. Benar-benar
romantis. Perfect !
Ada banyak tokoh dalam novel ini, namun
meskipun banyak saya bisa mengingat namanya sampai sekarang. Penulis juga
menyuguhkan latar tempat yang begitu banyak. Seperti California, Jackson Hole, Wyoming, Fox
Greek Road, Jackson Hole High School, Idaho Falls, Pretzel Time, Sungai Hoback,
Yellowstone, Teton, dll.
Yahh,
saya benar-benar sudah dibawa masuk atau bisa dibilang diseret untuk masuk dlm
setting cerita oleh penulisnya. Seakan-akan aku memang berada disana dan
menikmati semuanya. Kita seperti berpetualang saat membaca novel ini. Diantara
semua para tokohnya. Saya suka Tucker Avery dan bukannya Christian Prescott.
Kenapa ? Karakter Tucker terasa lebih hidup dalam novel ini. Pokoknya Tucker
deh :D
Endingnya
tidak tuntas. Hal itulah yang membuatku sedikit sebal. Saya tidak suka ending
yang tidak tuntas. Yaa..tapi bukankah akhir-akhir ini ending tidak tuntas atau
menggantung lebih populer daripada ending yg lainnya. Jadi ya, nggak apa-apa
lah.
Kekurangannya
sih cuma satu menurut saya. Yaitu narasinya. Saya selalu mengamati, novel-novel
barat selalu menyajikan narasi cerita yang panjang, tidak seimbang dengan dialognya
yang sedikit. Narasi yang panjang itulah yang kadang merobek mata dan membuat
pembaca jengah untuk membacanya terus-terusan, alhasil kadang pembaca melewati
narasi itu. Tapi untuk Unearthly hal
itu bukan masalah yang besar untuk saya.
Jadi kesimpulannya, ini benar-benar
petualangan yg menakjubkan. Penulis bisa membawa saya terus membalikkan halaman
dan terus membaca tanpa merasa bosan. Amazing
! Dan yg terakhir, I like this novel.
0 komentar:
Posting Komentar