Judul : Stand Strong
Nama Penulis : Nick Vujicic
Alih Bahasa : Agnes Cynthia
Desain Sampul : Kristopher K. Orr
Foto Sampul : Mike Heath, Magnus
Creative
Setting : Sukoco
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tanggal Terbit : 2014
Edisi : Cetakan Pertama
ISBN : 978-602-03-0883-8
“Kau
bisa mengatakan hal-hal buruk tentangku, tapi kau tak akan bisa menyentuh siapa
diriku dari dalam. Kau tak bisa membuatku merasa diriku buruk. Aku tahu siapa
diriku, dan aku berdiri di atas kedua kakiku sendiri.” –hlm. 46
Kita semua pernah merasa kesepian di titik tertentu
dalam hidup kita. Tak seorang pun di dunia ini yang tidak pernah merasa berbeda
atau terasing pada suatu waktu. Namun, kau bisa melakukan sesuatu tentang hal
itu, yaitu berhenti menunggu dunia mendatangimu dan mengulurkan tanganmu
sendiri untuk meraihnya.
Tidak ada jaminan bahwa penindas tak akan datang dan
mengincarmu, atau bahwa setiap hari akan sama seperti hari lain, tapi selama
kau menolak membiarkan orang lain mengendalikan perasaanmu terhadap diri
sendiri atau terhadap cita-cita dan tujuanmu, kau akan baik-baik saja.
Namun, tetap saja, bila kau ditindas, rasanya
menyakitkan. Itu pengalaman yang sangat buruk yang sering kali terasa
seolah-olah tak akan berakhir.
“Memiliki
impian itu baik, tapi kau takkan pernah bisa mendapatkan hidup yang kauinginkan
kecuali kau bangkit dari tempat tidur dan pergi mengejarnya.” –hlm. 57
Kalau kita membiarkan penindas menyeret kita jatuh
dengan kekejaman dan keburukan mereka, kenapa kita tidak bisa menarik diri kita
untuk bangkit dengan menjadi sahabat bagi diri kita sendiri dan membangun
keyakinan serta semangat kita ketika kita memerlukan dorongan?
Remaja sering kali bersikap sangat kritis terhadap
dirinya sendiri. Pada tahun-tahun itu, kita selalu membandingkan diri dengan
teman sekelas atau sahabat dan bertanya mengapa kita tidak bisa setinggi pemuda
itu, atau secantik gadis itu, atau lebih populer, atau lebih atletis, atau
lebih pintar. Kalau kita bisa bersikap kritis pada diri sendiri, kenapa kita
tidak bisa membangkitkan semangat kita sendiri juga?
“Kau
tidak perlu membuat orang lain terkesan. Semata jadilah diri sendiri dan
biarkan mereka mencaritahu sekeren apa dirimu.” –hlm. 126
Mungkin berbaik hati kepada mereka yang menindasmu
tidak akan membuat mereka berhenti, setidaknya dengan segera. Tidak ada
jaminan. Beberapa dari mereka pada dasarnya memang kejam dan pemarah. Jadi,
berbaikhatilah. Terus tanam benih-benih kasih itu. Bila kau tidak memiliki
sahabat, jadilah seorang sahabat. Berikan pelukan secara cuma-cuma. Berikan
senyum gratis. Kau tak akan pernah tahu apa yang akan tumbuh dari kebaikanmu.
Terkadang keajaiban terjadi. Kau bahkan dapat mengubah seorang penindas menjadi
sahabat.
“Jadilah
sahabat bagi dirimu sendiri. Ampuni kesalahan, kelemahan, dan kegagalanmu.
Berbaikhatilah terhadap dirimu sebagai gantinya. Berfokuslah pada hal-hal yang
baik.” –hlm. 39
Nick Vujicic adalah penulis terlaris internasional
versi New York Times, penginjil, pembicara motivasi, dan pemimpin organisasi
nirlaba Life Without Limbs. Dia telah menginspirasi jutaaan orang di seluruh
dunia, berbicara di depan orang dari segala usia mengenai cara untuk mengatasi
berbagai rintangan, meraih impian, serta tak pernah menyerah.
Setiap orang pernah merasa ditindas, begitu juga
dengan Nick. Yang terlahir tanpa tangan dan kaki. Yang sering mendapat ejekan,
hinaan, dan cemooh tentang dirinya dari orang-orang disekitarnya. Penindasan
itu berlanjut sampai dia beranjak dewasa. Bahkan dia sempat berencana untuk
bunuh diri. Nick mengira ia takkan bisa pergi berkuliah, mencari nafkah, atau
memberikan sumbangan kepada dunia. Dia mengira tak ada wanita yang mencintainya
sebagai seorang suami, dan tak pernah terpikir bahwa ia akan bisa menjadi
seorang ayah.
Sebenarnya, siapapun takkan bisa membayangkan
rencana apa yang dimiliki Allah bagi kita. Jadi, Nick menyarankan bahwa kita
bersama-sama bertahan untuk melihat kebaikan apa yang telah dirancangkan hidup
ini bagi kita.
Melalui buku Stand
Strong ini, Nick, memberikan berbagai strategi untuk membangun “sistem
pertahanan terhadap penindasan” agar kita bisa mengatasi dan mengalahkan
berbagai jenis penindasan dengan membangun kekuatan dari dalam diri kita.
Dalam buku ini pula saya tahu bahwa teman-teman yang
menjadi sahabat bisa memberikan pengaruh terbaik dalam hidup atau malah yang
terburuk. Itulah sebabnya, sangat penting untuk memilih teman-temanmu dengan
cermat.
Ini pesan Nick untuk kita : Kalau seseorang melukaimu, jadilah pribadi yang mengulurkan tangan
kepada orang yang sedang terluka. Kalau kau tidak diperlakukan dengan penuh
kasih, ubahlah pola itu dengan menawarkan kasih kepada orang lain. Kalau tak
ada seorang pun yang mau berdiri bagimu, berdirilah bagi orang lain.
Jadilah begitu nyaman dengan diri sendiri agar orang
lain juga bisa merasa nyaman dengan dirimu. Ciptakanlah kehidupan yang membuat
begitu bersukacita sampai mereka ingin turut serta dalam kebahagianmu.
Ini benar-benar buku yang sangat menginsiprasi.
Tentang perjalanan hidup Nick yang tak mudah. Ia bisa bangkit dan merengkuh
orang-orang yang menindasnya. Ia pernah merasakan sakit hati. Namun, ia tak
membiarkan perasaan itu membelenggu dirinya. Sebaliknya, ia mengulurkan
tangannya dan memaafkan mereka semua. Karena Nick percaya bahwa menawarkan
kebaikan dan kasih tanpa mengharapkan imbalan apapun adalah tindakan yang
heroik. Butuh lebih banyak keberanian untuk memberi tanpa mengharapkan balasan
ketimbang memberi dengan mengetahui bahwa kau akan mendapatkan sesuatu sebagai
gantinya.
0 komentar:
Posting Komentar