[Review] Guilty Pleasure

on Minggu, 06 Desember 2015



Judul : Guilty Pleasure
Nama Penulis : Christian Simamora
Editor : Alit Tisna Palupi
Proofreader : Jie Effendie
Penata letak : Gita Ramayudha
Desainer cover : Jefri Fernando
Ilustrasi Isi : Levina Lesmana
Ilustrasi paperdoll : Levina Lesmana & Bening
Penerbit : Gagas Media
Tanggal Terbit : 2014
Edisi : Cetakan Pertama
Jumlah hal.: 410 halaman
ISBN : 979-780-713-4
Rating : 3,5 dari 5 bintang

BERHENTILAH MENCARI LAKI-LAKI UNTUK MEMBUATMU BAHAGIA. MULAILAH MENJADI PEREMPUAN BAHAGIA YANG DICARI LAKI-LAKI.

Dear pembaca,
Sebelumnya, aku minta maaf karena terpaksa mengakui kalau cerita ini dimulai dengan adengan paling klise di sepanjang sejarah fiksi : tabrakan. Pembelaan dari diriku hanyalah, saat menuliskannya di bagian awal cerita, entah kenapa aku yakin sekali ini cara paling pas untuk menemukan Julien dan Devika, mengingat kedunya berasal dari dua dunia yang sama sekali berbeda.

Guilty Pleasure adalah sebuah cerita cinta, yang tentu saja terasa sangat sederhana kalau dibandingkan dengan rumitnya hubungan percintaan di dunia nyata. Novel ini bercerita tentang keraguan ; bisakah kamu memercayakan masa depan di tangan orang yang belum bisa berdamai dengan masa lalunya ?

Bolehkah aku bertanya sekarang, apakah bacaan yang seperti ini yang sedang kamu cari? Kalau benar begitu, aku bersyukur sekali bisa mempersembahkan cerita ini untukmu. Selamat membaca dan, seperti biasa …
Selamat jatuh cinta.

CHRISTIAN SIMAMORA

***
“Aku menunggu orang yang tepat untuk dicintai penuh waktu” –hlm. 180

Berawal dari sebuah insiden tabrakan mobil, awal Dev dan Julien Ang. Dari awal pertemuan mereka yang sebenarnya klise, sudah ada perasaan kagum satu sama lain. Di mulai dari situlah, pelan – pelan hubungan mereka menjadi semakin dekat.

Bagi Dev maupun Julien, mereka sama – sama mengingikan satu sama lain. Tapi ada sebuah halangan dalam hubungan mereka. Julien masih belum bisa melupakan masa lalunya dan Dev mengetahuinya. Hanya saja, Dev berusaha melindungi perasaannya dari kemungkinan terluka lagi. Dev berusaha membuat Julien mengakhiri perasaan bersalahnya.

Semua terasa baik – baik saja, sampai Dev menemukan fakta yang cukup mengejutkannya. Dev kira dengan kehadirannya di hati Julien, lelaki itu akan sedikit demi sedikit mampu melupakan masa lalu, tapi dugaannya salah. Julien belum sepenuhnya move on dari mantan tunangannya. Rasa bersalahnya masih terlalu besar untuk dilupakan oleh lelaki itu.

“Aku nggak bisa melihat masa depan dengan orang yang jelas - jelas masih membiarkan kedua kakinya bertahan di masa lalu.” –hal.341
***
Ini kali pertama bagi saya membaca karya Bang Ino. Agak kaget juga dengan penggunaan bahasa Bang Ino. Seperti missal : el-bi-ji yang baru – baru ini saya ketahui artinya sebagai ABG, deym pengganti damn, darling yang diubah menjadi dahling dan juga ach mein golt yang bertansformasi menjadi OMG. Asyik sih menurut saya dan tentunya kreatif!

Saya suka dengan alur cerita dari novel ini dan juga karakter tokohnya. Natural dan nggak serasa dibuat – buat. Karakter dari kedua tokohnya juga  seimbang dan kuat menurut saya. Apalagi dengan improve kedua tokohnya membuat saya bisa merasakan bagaimana kegundahan kedua tokoh. Saya juga bisa merasakan bagaimana emosi dari kedua tokoh, apalagi saat Dev mengetahui bahwa Julien belum bisa move on. Greget banget deh pokoknya, jadi pengen nonjok Julien karena mempermainkan hati Dev #Ups :D

Membaca buku ini membuat emosi saya benar – benar terkuras. Bang Ino benar – benar ahli kalau buat orang jungkir balik karena alur ceritanya. Dan kalau soal adegan dewasanya, nggak usah ditanya deh! Kipas – kipas terus :D tapi menurut saya porsi untuk pembahasan adengan tersebut juga pas, nggak terlalu berlebihan.

Walaupun ini kali pertama saya membaca karya Bang Ino, tapi untuk sampul bukunya, cover novel inilah yang menurut saya paling menarik dan saya sangat menyukainya. Khas Bang Ino. Apalagi dengan adanya fun games buat seru - seruan dan juga paperdoll-nya.

Saya menyimpulkan bahwa buku ini menyadarkan kita bahwa masa lalu tidak perlu dilupakan, karena kita hanya perlu berdamai dengan masa lalu dan melanjutkan hidup. Jadi, untuk kalian yang ingin menyelami kisah cinta Dev dan Julien, saya merekomandasikan novel Guilty Pleasure ini.

6 komentar:

  1. Cewek banget. Meski yg nulis mas2 hehehe :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya. Tulisannya bang Ino itu beda dan apa adanya. Karakter tokohnya pun digambarkan dengan manusiawi.

      Hapus
  2. mksih buat reviewnya kak,aku blm pernah sih baca novel karya bang Ino,tpi abis baca review ini aku jdi tertarik bacanya. jdi penasaran sma bukunya :)

    BalasHapus
  3. huaaaahh.. rasana jlebb baca openingna.. iya sih.. kalo diliat-liat, banyak yang mencari seseorang untuk membuatnya bahagia.. dia lupa kalo dia pun sebenarnya bisa mengusahakan kebahagiaannya itu sendiri..
    rasana novelna bang Ino ini tuh men'colok' pikiran orang-orang yang masih 'sesat'.. hehe

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. BERHENTILAH MENCARI LAKI-LAKI UNTUK MEMBUATMU BAHAGIA. MULAILAH MENJADI PEREMPUAN BAHAGIA YANG DICARI LAKI-LAKI.

    Haish, quote ini benar-benar menghantam hatiku! :p
    Belum pernah baca novel bang Ino, tapi setelah baca review ini jadi penasaran pengin baca.
    Thank u reviewnya mba, aku juga geregetan sama Julien! Yuk kita tonjokin bareng *eh dipelototin Bang Ino :D

    BalasHapus