Judul : Generasi Copy Paste
Nama Penulis : Awy A Qolawun
Editor : Tim Hasfa
Cover : Diandracreative Design
Tata Letak : Diandracreative Design
Penerbit : Hasfa Publishing
Tanggal Terbit : Mei 2014
Edisi : Cetakan Pertama
ISBN : 978-602-7693-12-8
“Al-aqil,
man i’tabaroo bi maa ro-a, wa itta’adzo bi maa sami’a – Bahwa orang yang mau
berpikir adalah orang yang mengambil pelajaran dari apa yang dilihatnya, dan
memetik pesan dari apa yang didengarnya.” –hal. 5
Kapan kalian mengalami kegagalan ?
Hari ini ?
Kemarin ?
2 bulan lalu ?
Atau satu tahun lalu ?
Diantara kita pasti pernah merasakan yang namanya
kegagalan kan ? Namun tentu saja kita membutuhkan semangat juang yang tinggi
untuk bisa bangkit lagi. Termasuk saya. Saya kerap mengalami rasa patah
semangat saat pertama kali gagal. Padahal tak selamanya sebuah usaha itu selalu
gagal kan ? Batu besar yang hancur oleh pukulan godam bukan hancur sebab
pukulan terakhir, tetapi sebab rangkaian pukulan bertubi-tubi yang ia terima
mulai dari awal.
Kalian juga tahu kan tentang kisah terkenal saat
bagaimana Thomas Alva Edition sukses membuat lampu bohlamnya menyala setelah
gagal dalam 1000 kali eksperimen ?
“Seorang
muslim yang baik adalah yang memiliki daya juang tinggi, tidak takut akan kegagalan
dan gigih laksana baja. Memandang segala sesuatu dengan rasa optimis. Tentu saja
disertai rasa Tawakkal yang tinggi setelah menempuh sebab.”
–hal. 7
Di bab 1-momen 1 dalam buku ini saya belajar yang
namanya kegagalan dan usaha agar tidak berputus asa.
Buku Generasi Copy Paste ini banyak menyajikan
kejadian dalam kehidupan sehari-hari yang kadang luput dari penerungan kita.
Membaca buku ini banyak memberikan wawasan baru bagi saya. Tentang hal-hal yang
kadang saya abaikan, padahal kalau kita mau merenungkannya, akan banyak hal
yang kita dapati dari penerungan itu.
“Mereka
pun selalu “bepergian”, selalu “travelling keliling dunia”, meski sebagian
besar di antara mereka tidak memiliki paspor. Mereka sanggup menempuh “ribuan
kilometer” sementara dia duduk di tempatnya. Begitu juga “kembali” lagi ke
tempat semua tapi pikirannya masih tersangkut melayang pada “perjalanannya”
barusan.” –hal.51
“Hidupnya
hanya dalam awang-awang, imajinasi, bayangan, menangis sendiri, tertawa
sendiri, marah sendiri, bicara sendiri; tak peduli lingkungan dan sekitar,
tanpa memberi konstribusi apapun bagi kehidupan.”
–hal.52
Beberapa kutipan di atas saya dapat dari momen 13
yang diberi judul Generasi Copy Paste
yang entah kenapa cukup menampar dan menyinggung saya. Saya adalah seorang
pembaca. Pembaca novel bergenre apapun yang merasakan seperti kutipan diatas.
Tentu saja pembaca seperti saya akan merasakan keliling dunia tanpa beranjak
dari tempat duduknya jika novel yang kami baca mengambil setting di luar negeri/setting
di beberapa tempat. Saya juga akan menangis sendiri jika novel yang saya baca
mengharukan atau tertawa sendiri jika novel itu termasuk novel humor. So,
apakah itu berarti seorang pembaca novel termasuk dalam Generasi Copy Paste ?
Entahlah, saya belum tahu pasti, karena di dalam
momen 13 ini yang dimaksudkan Generasi
Copy Paste adalah generasi produk “Playstation” dan anak-anak “Google”.
Yah..mungkin harus dijelaskan lebih detail lagi agar saya juga tidak salah
mengartikan kutipan diatas.
Penulis juga sangat lihai menuturkan setiap cerita.
Dari sekian cerita yang disuguhkan saya menyukai beberapa diantaranya. Sebut
saja momen 12 : Budaya Mengintimidasi
Kaum Wanita. Yang berisi tentang beberapa peribahasa dunia tentang kaum
wanita yang terkesan merendahkan.
“Wanita
adalah sabunnya pria.” –Peribahasa Perancis.
Momen 23 : Belajar
Kebersamaan dari Lomba Gerak Jalan. Yang berisi tentang pentingnya kita
melatih kebersamaan, kekompakan, gotong royong dan kerjasama. Ada juga momen 31
: Belajar Menghargai Perbedaan dari Para
Ahli Hadits. Yang mengajarkan kita untuk belajar banyak dalam menyikapi
hidup dan tidak merasa paling benar sendiri. Dan bab terakhir yang menurut saya
terjadi di era sekarang ini adalah momen penutup : Merenungi Kebodohan.
Pernahkah kalian merenungi kebodohan ?
Semakin
hari semakin banyak terjadi ketidakberesan yang terjadi di lingkungan kita, di
masyarakat kita, dan secara umum, dalam tubuh bangsa kita.
Ketidakberesan
sosial.
Ketidakberesan
moral.
Ketidakberesan
politik.
Ketidakberesan
dalam beragama.
Ketidakberesan
bermasyarakat.
Kita
pasti bertanya-tanya dalam hati, apa sebab semua fenomena ini? Fenomena
ketidakseimbangan moral yang sangat parah, degradasi perilaku yang drastis
terjun bebas ke dasar jurang keburukan bahkan sampai menancap pada ranah
kenistaan, sampai kehilangan identitas dan karakter sebagai bangsa timur yang
memiliki adat istiadat budi pekerti tinggi meski berbeda keyakinan.
Sudahkah kalian menemukan jawabannya ?
Well,
banyak pelajaran hidup yang saya dapat dari buku ini. Tentang kegagalan,
pembenahan diri, toleransi dan cara menjaga perasaan orang lain, dsb. Juga
banyak ilmu serta wawasan baru yang membuat saya berulang kali berpikir,
“kenapa saya baru sadar hal ini sekarang?”
Menurut saya, buku ini termasuk buku bacaan yang
berat. Mengingat ada beberapa bab yang kurang saya mengerti apa isinya.
Istilah-istilah islam pun banyak bertebaran di buku ini, yang termasuk baru
bagi saya. Namun hal itu tidak menjadi penghalang bagi saya untuk menyelesaikan
buku ini. Bahasa yang dituturkanpun tidak menggurui dan malah membuat saya
merenungkan semua cerita yang ada dalam buku ini.
Cerita yang dituturkan memang sederhana, tapi
percayalah dalam setiap cerita yang disajikan selalu terdapat pesan moral yang
disampaikan penulis untuk para pembacanya. Pesan moral yang harus kita
renungkan dengan bijak agar menjadikan pribadi kita menjadi seorang muslim yang
lebih baik lagi dari hari kemarin.
Terakhir, ternyata masih banyak hal yang harus saya
renungkan ? Bagaimana denganmu ?
hallo salam kenal kak :3
BalasHapusHai, salam kenal juga kak.
HapusMakasih ya sudah berkunjung^^
Hmm..jadi harus banyak merenungkan setiap kejadian ya. Nice review :)
BalasHapusThank's Rania buat pujiannya. Jangan bosen-bosen berkunjung ke blog saya ya :)
HapusUdah lama gk baca novel islami nih, jadi penasaran pengen bca bku ini
BalasHapusYuk segera beli aja bukunya, biar nanti gk penasaran sama cerita didalamnya. Di jamin bagus deh^^
HapusBaru tahu nih buku. Saya termasuk penggemar bku-bku islami, rekomandasi yg bagus.
BalasHapusSipp..
HapusMakasih ya sudah berkunjung :)
Bener banget nih, kita nggak boleh patah semangat. Btw...reviewnya bagus lho^^
BalasHapusYupp...jangan patah semangat ya. Keep fighting !!
HapusTernyata ada banyak cerita yang mampu kita temukan :)
BalasHapusKalau kita mau merenungkan setiap kejadian, dijamin deh bakal menemukan banyak cerita di dalamnya^^
HapusMemang membaca buku banyak memberikan wawasan baru termasuk membaca buku-buku islami
BalasHapusSipp..setuju sama kamu :)
HapusMakasih ya udah berkunjung kesini
Terima kasih sudah membaca dan mereview buku Generasi Copy Paste terbitan Hasfa Publishing ya:)
BalasHapus