[Resensi] Cheeky Romance (repackaged)

on Senin, 01 Desember 2014


Cheeky Romance - Reporter dan Dokter Kandungan, bukan kombinasi yang buruk kan ?


Judul : Cheeky Romance
Penulis : Kim Eun Jeong
Penerbit : Haru
Penerjemah : Putu Prammania
Penyunting : NyiBlo
Proofreader : Dini Novita Sari
Design Cover : COKROID Ifulution@gmail.com
Ilustrasi Isi : @teguhra
Tanggal Terbit : November 2014
Edisi : Cetakan Kelima
ISBN : 978-602-7742-42-0

“Alasan para lelaki yang berselingkuh memang memiliki stereotip yang sama. Mengaku sudah melakukan kesalahan fatal, atau menyangkal bahwa itu bukan kesalahan mereka.” (hlm. 4)

Aku tidak hamill !!

Berawal dari Yoo Chae—seorang reporter, yang sedang bertengkar dengan pacarnya, Hee Jae—sama-sama reporter, yang ketahuan selingkuh. Karena merasa kesal, ia menulis makian untuk Hee Jae di kolom ‘keluhan’ di situs jejaring kantornya.
Karirnya hampir saja hilang karena ulahnya itu, ketika mendadak ia ditawari untuk menjadi presenter acara ‘Berburu Informasi LIVE’ oleh atasannya. Keberuntungan yang tidak terduga.

Namun, masalah rupanya tidak pernah jauh-jauh dari hidup Yoo Chae.

“Mungkin kau adalah wanita yang tahu bagaimana menjaga bayimu sendiri, tapi ternyata kau sengaja berbuat seperti ini karena ada di hadapan orang-orang?” (hlm. 42)

Bagaimana reaksimu, saat kau sedang syuting sebagai presenter kuliner, tiba-tiba muncul seorang pria yang marah-marah dan menuduhmu sebagai ibu hamil ?
Apalagi acara itu sedang ditayangkan secara LIVE dan ditonton oleh semua orang di penjuru negeri ?

Itulah masalah lain yang dialami oleh Yoo Chae. Saat ia sedang menyantap makanan untuk sebuah syuting acara kuliner, mendadak seorang pria datang marah-marah dan berteriak padanya. Pria itu menuduhnya hamil dan mengatakan semua makanan yang ia makan tadi dapat membahayakan bayi yang ada di dalam perutnya. Bahkan pria itu mengaku dirinya sebagai dokter kandungan.

Meskipun Yoo Chae mengatakan dirinya tidak hamil, seluruh penjuru negeri terlanjur mengetahui kesalahpahaman ini dan akibatnya, ia mendapat julukan “Ibu Hamil Nasional.”
Setelah kejadian itu, artikel mengenai dirinya muncul di berbagai media massa termasuk surat kabar. Belum lagi, Ia harus dipindah tugaskan ke kantor cabang dengan alasan karena telah merusak nama baik seorang reporter.

Berbeda dengan Yoo Chae yang terus mendapatkan kesialan setelah kejadian itu, Yoon Pyo—dokter kandungan yang tiba-tiba mendatangi Yoo Chae dengan marah itu—malah mendapatkan keuntungan yang tidak terduga. Ia bahkan mendapat pujian dari kepala rumah sakit di tempatnya bekerja atas aksi beraninya di TV dan mendapatkan tawaran dari stasiun TV untuk membuat acara dokumenter kedokteran.

“Kau tahu tidak, kapan perempuan tahu kalau dirinya sedang jatuh cinta ? Saat mereka mulai merajuk seperti anak kecil. Lalu, kau tahu kapan laki-laki sadar kalau dirinya sedang jatuh cinta? Saat laki-laki itu bertindak seperti orang bodoh karena ucapan perempuan itu.” –Yoon Pyo (hlm. 293)

‘Si Keras Kepala’ dan ‘Si Tidak Sabaran’
Yoo Chae dan Yoon Pyo kembali dipertemukan karena sama-sama harus terlibat dalam acara dokumenter kedokteran. Yoo Chae dipercaya statiun TV-nya untuk menjadi presenter, sementara Yoon Pyo dipercaya kepala rumah sakit untuk menjadi narasumber.

Banyak kisah-kisah menarik dalam pembuatan acara dokumenter tersebut. Mulai dari :
—Yoo Chae yang semakin dekat dengan Yoon Pyo
—Yoo Chae yang menasehati Yoon Pyo karena sifat tidak sabarnya.

“Sepertinya kau ini harus belajar untuk bersabar. Meskipun kau tidak sabar dan ingin cepat-cepat melakukan sesuatu, toh dunia ini tetap berputar dengan kecepatan yang sama di mana pun itu.” (hlm. 159)

—Yoo Chae yang harus ikut masuk ruang operasi hanya untuk mewawancarai seorang ibu yang mau melahirkan dan Yoo Chae yang harus rela rambutnya dijambak oleh ibu-ibu yang akan melahirkan.

***
Pertama, terimakasih kepada Penerbit Haru yang memberi kesempatan saya untuk merensensi buku ini.

Ini adalah buku kedua dari Kim Eun Jeong eonni[1] yang saya baca, setelah So, I Married the Anti-fan. Menurut saya, ide novel ini dengan novel sebelumnya yang saya baca (So, I Married the Anti-fan) hampir sama. Yaitu, tokoh wanita sama-sama ingin balas dendam dengan tokoh laki-laki karena sudah dipermalukan. Kesamaan berikutnya antara Cheeky Romance dan  So, I Married the Anti-fan adalah para tokohnya utamanya kembali dipertemukan dengan adanya rencana syuting bersama.

Gaya bahasa yang digunakan sederhana. Ide ceritanya memang hampir sama dengan So, I Married the Anti-fan (tokoh wanita ingin balas dendam dengan tokoh laki-laki karena sudah mempermalukannya), namun yang membuat novel ini menarik adalah penulis mampu mengemas ide cerita yang hampir sama ini dengan karakter-karakter para tokohnya. Kalau di So, I Married the Anti-fan penulis menyajikan tokoh dengan profesi artis dan wartawan, di novel ini penulis menyajikan tokohnya dengan profesi dokter kandungan dan reporter. Wahh…cukup bervariasi kan ?

Memang karakter kedua tokoh utama tidak dijelaskan secara gamblang di bagian awal, namun melalui teknik show not tell, di sepanjang cerita, saya dapat menemukan bagaimana karakter mereka.

Yoon Pyo—dokter kandungan yang memiliki sifat tidak sabaran dan terobsesi untuk selalu melindungi ibu hamil.

“Memangnya cinta itu ditulis dengan pensil, bisa dihapus seenaknya? Memangnya bayi itu ‘coretan’, bisa dihapus?” –Yoo Chae (hlm. 15)

Kalimat itulah yang menyebabkan dirinya mendadak menerjang dan mengacaukan syuting yang dilakukan Yoo Chae. Kalimat yang membuat dirinya salah paham kepada Yoo Chae.

Yoo Chae—seorang presenter yang mendapat julukan ‘Si Ibu Hamil Nasional’ karena ulah dokter gila. Wanita dengan golongan darah A yang dikenal sebagai si pemikir.

“Awalnya Yoo Chae ragu-ragu, tetapi akhirnya ia mulai menulis huruf demi huruf di bagian kolom ‘keluhan’ itu untuk menghilangkan rasa bosan.” (hlm. 7)

Penulis sangat lihai menggambarkan karakter Yoo Chae yang bergolongan darah A. Deskripsi kata ‘ragu-ragu’ diatas sudah menunjukkan bahwa Yoo Chae memang seorang pemikir.

Konflik yang disajikan penulis pun cukup beragam. Konflik tentang dunia reporter dan dokter kandungan yang ada di dalam novel ini sangat kental. Bahkan penulis menyelipkan cerita flashback di tengah-tengah cerita. Juga konflik cinta segitiga antara Yoo Chae, Yoon Pyo dan Hye Rong. Selain karakternya, saya juga menyukai latar dari novel ini, yaitu latar belakang mengenai dunia reporter dan dokter kandungan yang diangkat oleh Kim Eun Jeong eonni cukup menarik.

Untuk kekurangannya, saya masih banyak menemukan kalimat tidak efektif dalam novel ini. Entah itu karena terjemahannya atau apa, yang kadang membuat saya bingung dan merusak momen-momen indah saya saat membacanya. Ukuran font size untuk novel ini juga terlalu kecil, mungkin karena penerbit ingin membatasi jumlah halamannya yang barangkali kalau font-nya agak besar akan membuat novel ini semakin tebal juga. Untuk masalah typo, saya masih menemukannya walaupun sedikit, seperti di halaman 285 dan 372. Di kedua halaman itu typo-nya berupa kesalahan peletakan spasi dan kata penghubung.

Well, untuk ending-nya…kurang greget dan mudah ditebak. Padahal menurut saya, penulis bisa saja membuat ending yang lebih dan w.o.w
Tapi, walaupun begitu, emosi saya selalu dibawa naik turun oleh penulis dalam menyaksikan hubungan Yoon Pyo dan Yoo Chae yang terbilang rumit.

“Sekarang aku tidak bisa jika tidak ada kau. Aku adalah tujuan terakhir bagimu, dan kau adalah tujuan terakhir bagiku.” –Yoon Pyo (hlm. 428)


Ini dia penampakan cover depan



Untuk covernya, daripada versi cover lama, saya lebih menyukai yang ini. Ilustrasi microphone, botol yougurt dan stetoskop yang menghiasi cover versi baru lebih menonjolkan isi dari novel.

Adanya kutipan/quote yang menghiasi setiap bab-nya menambah tampilan halamannya menjadi semakin cantik.

 Adanya ilustrasi gambar di setiap bab-nya menambah nilai plus buku ini. Tapi sayang, untuk ilustrasi gambarnya menurut saya terkesan aneh.

Dan yang ini adalah penampakan dari cover depan, samping dan belakang.



Gimana, keren kan ?

Memang perlu banyak waktu untuk membaca buku dengan ketebalan lebih dari 400 halaman ini, namun novel-novel karya Kim Eun Jeong eonni selalu menarik perhatian dan menjadi teman yang tepat untuk membunuh waktu. Saya memberi 3,5 bintang untuk novel dengan ketebalan yang super tapi tidak membuat saya jenuh ini.

 


 
[1]Eonni = kakak perempuan (disebutkan oleh perempuan)



 

0 komentar:

Posting Komentar