Cheeky Romance - Reporter dan
Dokter Kandungan, bukan kombinasi yang buruk kan ?
Judul
: Cheeky Romance
Penulis
: Kim Eun Jeong
Penerbit : Haru
Penerjemah : Putu Prammania
Penyunting : NyiBlo
Proofreader : Dini Novita Sari
Design Cover : COKROID
Ifulution@gmail.com
Ilustrasi Isi : @teguhra
Tanggal Terbit : November 2014
Edisi
: Cetakan Kelima
ISBN
: 978-602-7742-42-0
“Alasan para lelaki yang
berselingkuh memang memiliki stereotip yang sama. Mengaku sudah melakukan
kesalahan fatal, atau menyangkal bahwa itu bukan kesalahan mereka.” (hlm. 4)
Aku tidak hamill !!
Berawal
dari Yoo Chae—seorang reporter, yang sedang bertengkar dengan pacarnya, Hee Jae—sama-sama
reporter, yang ketahuan selingkuh. Karena merasa kesal, ia menulis makian untuk
Hee Jae di kolom ‘keluhan’ di situs jejaring kantornya.
Karirnya
hampir saja hilang karena ulahnya itu, ketika mendadak ia ditawari untuk
menjadi presenter acara ‘Berburu Informasi LIVE’ oleh atasannya. Keberuntungan
yang tidak terduga.
Namun,
masalah rupanya tidak pernah jauh-jauh dari hidup Yoo Chae.
“Mungkin kau adalah wanita yang tahu
bagaimana menjaga bayimu sendiri, tapi ternyata kau sengaja berbuat seperti ini
karena ada di hadapan orang-orang?” (hlm. 42)
Bagaimana
reaksimu, saat kau sedang syuting sebagai presenter kuliner, tiba-tiba muncul
seorang pria yang marah-marah dan menuduhmu sebagai ibu hamil ?
Apalagi acara itu
sedang ditayangkan secara LIVE dan ditonton oleh semua orang di penjuru negeri
?
Itulah
masalah lain yang dialami oleh Yoo Chae. Saat ia sedang menyantap makanan untuk
sebuah syuting acara kuliner, mendadak seorang pria datang marah-marah dan
berteriak padanya. Pria itu menuduhnya hamil dan mengatakan semua makanan yang
ia makan tadi dapat membahayakan bayi yang ada di dalam perutnya. Bahkan pria
itu mengaku dirinya sebagai dokter kandungan.
Meskipun
Yoo Chae mengatakan dirinya tidak hamil, seluruh penjuru negeri terlanjur
mengetahui kesalahpahaman ini dan akibatnya, ia mendapat julukan “Ibu Hamil
Nasional.”
Setelah
kejadian itu, artikel mengenai dirinya muncul di berbagai media massa termasuk
surat kabar. Belum lagi, Ia harus dipindah tugaskan ke kantor cabang dengan
alasan karena telah merusak nama baik seorang reporter.
Berbeda
dengan Yoo Chae yang terus mendapatkan kesialan setelah kejadian itu, Yoon Pyo—dokter
kandungan yang tiba-tiba mendatangi Yoo Chae dengan marah itu—malah mendapatkan
keuntungan yang tidak terduga. Ia bahkan mendapat pujian dari kepala rumah
sakit di tempatnya bekerja atas aksi beraninya di TV dan mendapatkan tawaran
dari stasiun TV untuk membuat acara dokumenter kedokteran.
“Kau tahu tidak, kapan perempuan
tahu kalau dirinya sedang jatuh cinta ? Saat mereka mulai merajuk seperti anak
kecil. Lalu, kau tahu kapan laki-laki sadar kalau dirinya sedang jatuh cinta?
Saat laki-laki itu bertindak seperti orang bodoh karena ucapan perempuan itu.” –Yoon Pyo (hlm. 293)
‘Si Keras Kepala’ dan ‘Si
Tidak Sabaran’
Yoo Chae dan Yoon Pyo kembali dipertemukan karena
sama-sama harus terlibat dalam acara dokumenter kedokteran. Yoo Chae dipercaya
statiun TV-nya untuk menjadi presenter, sementara Yoon Pyo dipercaya kepala
rumah sakit untuk menjadi narasumber.
Banyak kisah-kisah menarik dalam pembuatan acara
dokumenter tersebut. Mulai dari :
—Yoo Chae yang semakin dekat dengan Yoon Pyo
—Yoo Chae yang menasehati Yoon Pyo karena sifat
tidak sabarnya.
“Sepertinya
kau ini harus belajar untuk bersabar. Meskipun kau tidak sabar dan ingin
cepat-cepat melakukan sesuatu, toh dunia ini tetap berputar dengan kecepatan
yang sama di mana pun itu.” (hlm. 159)
—Yoo Chae yang harus ikut masuk ruang operasi hanya
untuk mewawancarai seorang ibu yang mau melahirkan dan Yoo Chae yang harus rela
rambutnya dijambak oleh ibu-ibu yang akan melahirkan.
***
Pertama,
terimakasih kepada Penerbit Haru yang memberi kesempatan saya untuk merensensi
buku ini.
Ini
adalah buku kedua dari Kim Eun Jeong eonni[1]
yang saya baca, setelah So, I Married the Anti-fan. Menurut saya, ide novel ini
dengan novel sebelumnya yang saya baca (So, I Married the Anti-fan) hampir
sama. Yaitu, tokoh wanita sama-sama ingin balas dendam dengan tokoh laki-laki
karena sudah dipermalukan. Kesamaan berikutnya antara Cheeky Romance dan So, I Married the Anti-fan adalah para
tokohnya utamanya kembali dipertemukan dengan adanya rencana syuting bersama.
Gaya
bahasa yang digunakan sederhana. Ide ceritanya memang hampir sama dengan So, I
Married the Anti-fan (tokoh wanita ingin balas dendam dengan tokoh laki-laki
karena sudah mempermalukannya), namun yang membuat novel ini menarik adalah
penulis mampu mengemas ide cerita yang hampir sama ini dengan karakter-karakter
para tokohnya. Kalau di So, I Married the Anti-fan penulis menyajikan tokoh
dengan profesi artis dan wartawan, di novel ini penulis menyajikan tokohnya
dengan profesi dokter kandungan dan reporter. Wahh…cukup bervariasi kan ?
Memang
karakter kedua tokoh utama tidak dijelaskan secara gamblang di bagian awal,
namun melalui teknik show not tell,
di sepanjang cerita, saya dapat menemukan bagaimana karakter mereka.
Yoon Pyo—dokter
kandungan yang memiliki sifat tidak sabaran dan terobsesi untuk selalu
melindungi ibu hamil.
“Memangnya cinta itu
ditulis dengan pensil, bisa dihapus seenaknya? Memangnya bayi itu ‘coretan’,
bisa dihapus?” –Yoo Chae (hlm. 15)
Kalimat
itulah yang menyebabkan dirinya mendadak menerjang dan mengacaukan syuting yang
dilakukan Yoo Chae. Kalimat yang membuat dirinya salah paham kepada Yoo Chae.
Yoo Chae—seorang
presenter yang mendapat julukan ‘Si Ibu Hamil Nasional’ karena ulah dokter
gila. Wanita dengan golongan darah A yang dikenal sebagai si pemikir.
“Awalnya Yoo Chae
ragu-ragu, tetapi akhirnya ia mulai menulis huruf demi huruf di bagian kolom
‘keluhan’ itu untuk menghilangkan rasa bosan.”
(hlm. 7)
Penulis
sangat lihai menggambarkan karakter Yoo Chae yang bergolongan darah A.
Deskripsi kata ‘ragu-ragu’ diatas sudah menunjukkan bahwa Yoo Chae memang
seorang pemikir.
Konflik
yang disajikan penulis pun cukup beragam. Konflik tentang dunia reporter dan
dokter kandungan yang ada di dalam novel ini sangat kental. Bahkan penulis
menyelipkan cerita flashback di
tengah-tengah cerita. Juga konflik cinta segitiga antara Yoo Chae, Yoon Pyo dan
Hye Rong. Selain karakternya, saya juga menyukai latar dari novel ini, yaitu
latar belakang mengenai dunia reporter dan dokter kandungan yang diangkat oleh
Kim Eun Jeong eonni cukup menarik.
Untuk
kekurangannya, saya masih banyak menemukan kalimat tidak efektif dalam novel
ini. Entah itu karena terjemahannya atau apa, yang kadang membuat saya bingung
dan merusak momen-momen indah saya saat membacanya. Ukuran font size untuk novel ini juga terlalu kecil, mungkin karena
penerbit ingin membatasi jumlah halamannya yang barangkali kalau font-nya agak besar akan membuat novel
ini semakin tebal juga. Untuk masalah typo, saya masih menemukannya walaupun
sedikit, seperti di halaman 285 dan 372. Di kedua halaman itu typo-nya berupa
kesalahan peletakan spasi dan kata penghubung.
Well,
untuk ending-nya…kurang greget dan mudah ditebak. Padahal menurut saya, penulis
bisa saja membuat ending yang lebih dan w.o.w
Tapi,
walaupun begitu, emosi saya selalu dibawa naik turun oleh penulis dalam
menyaksikan hubungan Yoon Pyo dan Yoo Chae yang terbilang rumit.
“Sekarang aku tidak
bisa jika tidak ada kau. Aku adalah tujuan terakhir bagimu, dan kau adalah
tujuan terakhir bagiku.” –Yoon Pyo (hlm. 428)
Ini dia penampakan cover depan
Untuk
covernya, daripada versi cover lama, saya lebih menyukai yang ini. Ilustrasi microphone, botol yougurt dan stetoskop yang menghiasi cover versi
baru lebih menonjolkan isi dari novel.
Adanya
kutipan/quote yang menghiasi setiap bab-nya menambah tampilan halamannya
menjadi semakin cantik.
Adanya
ilustrasi gambar di setiap bab-nya menambah nilai plus buku ini. Tapi sayang,
untuk ilustrasi gambarnya menurut saya terkesan aneh.
Dan yang ini adalah penampakan dari
cover depan, samping dan belakang.
Gimana,
keren kan ?
Memang
perlu banyak waktu untuk membaca buku dengan ketebalan lebih dari 400 halaman
ini, namun novel-novel karya Kim Eun Jeong eonni
selalu menarik perhatian dan menjadi teman yang tepat untuk membunuh waktu.
Saya memberi 3,5 bintang untuk novel dengan ketebalan yang super tapi tidak
membuat saya jenuh ini.
[1]Eonni = kakak
perempuan (disebutkan oleh perempuan)
0 komentar:
Posting Komentar