[Awaiting You Blog Tour] Review and Giveaway!

on Kamis, 18 Juni 2015


Judul : Awaiting You
Nama Penulis : Nadya Prayudhi
Proof Reader : Weka Swasti & Tikah Kumala
Desain Cover : Theresia Rosary
Layout Isi : Arya Zendi
Penerbit : Stiletto Book
Tanggal Terbit : Juni 2015
Edisi : Cetakan Pertama
Jumlah hal : 257 halaman
ISBN : 978-602-7572-40-9
Rating : 4 dari 5 bintang

Hilang!

Sam, suami Amora, sang chief editor Majalah Fashionette, mendadak hilang. Di tengah kekalutan dan kekacauan hidupnya, Amora dihadapkan berbagai macam ujian: anaknya bermasalah di sekolah, didekati Lody si berondong di kantornya, mendapatkan simpati berlebihan dari sahabat sang suami, bertemu kembali dengan cinta lama, dan diteror oleh seseorang wanita yang tidak diketahui identitasnya. Semua itu membuat dirinya semakin frustasi hingga akhirnya Amora memutuskan cuti sementara dari pekerjaannya. Dan mulai mencari Sam.

Seiring berjalannya waktu, ia mulai menemukan foto-foto baru yang diunggah ke laman Facebook Sam—yang membuat Amora semakin bertanya-tanya: Ke manakah Sam? Apa yang terjadi padanya? Jika dia masih hidup, mengapa tidak menghubungi Amora?
Akankah dia pulang? Atau, akankah dia menghilang selamanya?
**
Setelah Sam menghilang, hidup Amora menjadi kacau. Di mulai dari anaknya yang bermasalah di sekolah dan harus mendapat scorsing selama tiga minggu. Karyawan barunya, Lody yang secara terang-terangan mulai menyatakan cinta pada Amora dan terus berusaha mendekatinya. Sikap aneh Gavin —patner kerja Sam yang dianggap Amora seperti menyembunyikan sesuatu. Telepon Sam yang mendadak aktif saat kepala sekolah Bilal menelpon untuk memberitahu perbuatan Bilal disekolah. Semuanya membuat Amora semakin bingung, ditambah lagi terror dari seorang perempuan melalui sms yang selalu mengancamnya.

“Jika hal buruk terjadi padanya, aku pasti bisa merasakannya. Tapi ini tidak. Hatiku menyatakan dia masih ada. Hatiku menyakinkan bahwa dia masih hidup dan dia baik-baik saja. Mungkinkah hatiku berbohong?” —hlm. 39

**
Ceritanya langsung to the point, nggak bertele-tele yang bikin saya langsung menyukainya. Dan misterius adalah kata yang langsung terbersit dipikiran waktu pertama kali baca bukunya. Apalagi penulis menjelaskan bagaimana hilangnya Sam melalui potongan-potongan cerita singkat yang bikin saya makin penasaran buat tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi dengan Sam.

Di awal baca, tokoh Lody mendominasi. Bukan secara spesifik sih! Tapi lebih karena ada semacam kejadian dejavu yang dialami oleh Amora jika melihat wajah Lody —karyawan barunya. Apalagi tepat pada mata Lody, Amora seperti mengenal mata dan juga tatapan Lody.

Saya bisa merasakan bagaimana kalutnya Amora saat Lody mulai memberi perhatian lebih. Tell me, siapa sih yang nggak bakalan luluh kalau dikasih perhatian terus-menerus? Saya juga tidak bisa menyalahkan Amora jika dia akhirnya jatuh cinta lagi karena perhatian Lody, sedangkan Sam —suaminya bahkan sudah menghilang lebih dari setengah tahun dan tidak pernah memberi kabar.

Jujur, ceritanya bikin nyesek banget, sampai ulu hati. Yang pasti nggak bisa berkata-kata lagi, shock berat. Mbak Nadya bener-bener mampu membuat emosi saya terkuras habis gara-gara Sam. Penulis meramunya dengan sangat apik hingga saya bingung mau ngomong apa.

Kelebihan lain dalam novel ini :
+ Saya suka dengan penyajian konflik dalam novel ini yang cukup beragam. Konflik tentang keresahan hati Amora setelah didekati oleh Lody dan Gavin. Bahkan penulis menyelipkan cerita flashback di tengah-tengah cerita yang membuat saya jadi tahu bagaimana masa lalu dari Amora.

Hal yang saya sukai dari buku ini adalah ukuran font size dari bukunya yang enak dilihat. Maksudnya tidak terlalu kekecilan atau kebesaran, balance. Untuk covernya, warnanya soft banget dan simple, yup….saya akui, saya suka.

Yang terakhir….

“Kadang, apa yang sudah tidak bisa kita miliki, adalah yang terbaik bagi kita. Memang susah menerimanya. Tapi, pelan-pelan, Ibu bisa memberi waktu buat hati Ibu. Suatu saat nanti, Ibu pasti bisa ikhlas melepas Bapak.” —hlm. 198

Waktunya giveaway !! Yeayy !


Kali ini saya akan membagikan dua novel Awaiting You untuk dua orang yang beruntung. Simak rulesnya baik-baik ya :

1 Follow twitter @Stiletto_Book dan @Rany_Dwi004
2 Like Fanpage Stiletto Book di https://www.facebook.com/stiletto.book?fref=ts
3 Share giveaway blog tour ini di media sosial masing-masing dengan mention @Stiletto_Book dan @Rany_Dwi004, jangan lupa gunakan hashtag #AwaitingYou
4 Follow blog ini via GFC
5 Jawab pertanyaan ini di kolom komentar :

Jika pasangan kamu hilang dan kamu didekati oleh orang lain, kamu akan memilih untuk setia menunggu pasangan kamu, ataukah beralih hati pada orang yang mendekatimu? Kenapa?

6 Tulis di kolom komentar postingan ini dengan format :
   Nama :
   Akun twitter :
   Nama kamu untuk follow GFC :
   Link Share :
   Jawabanmu :
7 Giveaway ini berlangsung selama dua hari. Dari tanggal 18 - 20 Juni 2015.
8 Pengumuman pemenang tanggal 21 Juni 2015 via twitter dan blog ini.
9 Jika ada yang ingin ditanyakan tentang giveaway ini silakan menghubungi saya via twitter @Rany_Dwi004


16 komentar:

  1. Nama : Devie Aryani
    twitter : @DevieAryani_
    Nama : devie yani
    Link share : https://mobile.twitter.com/DevieAryani_/status/611513453518258176?p=v
    Jawaban : jika hal itu menimpa saya dalam keadaan pasangan saya statusnya adalah pacar,saya akan lihat dulu laki-laki yang mendekati saya, jika laki-laki yang mendekati saya adalah laki-laki baik dan membawa hal positif serta bisa membimbing saya,saya akan berpindah ke lain hati,karena lebih baik kita memilih orang yang mencintai kita dan bisa membimbing kita daripada memilih orang yang kita cintai namun sekarang sudah meninggalkan tanpa kabar...
    Tapi jika laki-laki yang mendekati saya itu laki-laki yang kurang baik dan tidak membawa hal positif,saya akan menunggu kabar dari pasangan saya yang saya anggap lebih baik.
    Terimakasih

    BalasHapus
  2. Nama: Asy-syifaa
    Twitter: @asysyifaahs
    GFC: Asy-syifaa Halimatu Sadiah
    Link share: https://twitter.com/asysyifaahs/status/611746803998814208
    Jawaban:

    Kadang, kesetiaan akan selalu dikalahkan oleh keberadaan, kehadiran, dan keadaan. Aku nggak bisa memungkiri kalau orang yang berada di dekatku sekarang bakal menjadi pilihanku saat orang yang dulu setia malah pergi jauh bahkan menghilang tanpa alasan yang jelas.

    Aku sadar aku mengkhianatinya, tapi kalau bukan karena dia yang pergi toh aku nggak akan berbuat sejauh ini. Kecuali jika aku memang tahu dia benar-benar pergi dengan alasan--meski dengan waktu yang lama sekalipun.

    BalasHapus
  3. Nama : Irmawati
    Akun twitter : @irmaa_waati
    Nama untuk follow GFC : Irma Wati
    Link Share : https://mobile.twitter.com/irmaa_waati/status/611743623865081856?p=v
    Jawaban :

    **Jika pasangan kamu hilang dan kamu didekati oleh orang lain, kamu akan memilih untuk setia menunggu pasangan kamu, ataukah beralih hati pada orang yang mendekatimu? Kenapa?

    **Sebenarnya ini adalah pilihan sulit. Bahkan aku tidak benar-benar yakin dengan jawabanku ini hehe xD. Tapi yang pasti, jika pasanganku hilang, entah karena diculik atau karena apa, hal yang aku lakukan pasti menunggu. Ya, aku akan menunggu kedatangannya. Toh aku kan orangnya setia *Ahzeekk* :D. Karena kataku tadi, mungkin saja pasanganku itu hilang karena diculik, jadi begitu dia berhasil dari penculik alias penjahat itu dia akan kembali lagi dong sama aku. Yakan? Tapi kalo dia gak pulang-pulang gimana? Duh, inilah bagian tersulitnya. Terus ada yang berusaha mendekatiku juga? Oh, aku pusing. Sepertinya aku harus bertapa dulu untuk menemukan jawabannya. Jadi tunggu yaa! *Lah, apa-apain ini?!*

    Oke, oke. Jadi begini, aku pasti menunggu dia, tapi ada batasan waktunya. Berapa lama itu? Ah, mau tau aja deh *dikeplak*. Waktunya gak bisa diukur, eh di itung maksudnya haha! XD jadi aku menunggu dia sampai hatiku bosan. Ya, pokonya sesabar aku saat itu ajalah. Gitu. *apasih* hihi :D. Kalo sampai aku bilang seperti ini: "Ah, kemana saja dia? Kenapa dia hilang begitu lama? Apakah dia sengaja meninggalkanku tanpa alasan? Apakah dia setega itu? Apa artinya diriku ini bagi dia? Aku capek. Aku capek jika terus menunggu seperti ini. Aku butuh kepastian, bukan penantian. Ah, sudahlah. Aku akan melupakannya. Aku akan menemukan cinta yang baru, aku akan membuka lembaran baru bersama si X yang sekarang mendekatiku. Aku akan mencoba menerimanya".

    Jadi intinya adalaahh... Aku akan aku akan beralih ke lain hati. Aku akan membuka lembaran baru. Karena aku capek jika terus-menerus menunggu yang tidak pasti. Toh, orang yang ada didekatku selalu ada. Dia nyata, dia ada. Dia selalu berusaha mengambil hatiku. Lama-lama aku pun luluh dengan semua usahanya. Biarlah pasanganku yang telah menghilang itu, menjadi bagian dari cerita masalaluku. Biarlah akan menjadi kenangan yang hanya melekat dalam memoriku, namun takkan ku sentuh. Karena aku percaya kepada pilihanku. "Cinta itu bukan kepada siapa yang dulu datang, tapi kepada dia yang paling akhir bertahan" :)). *Ahzeek*

    Apakah aku sekarang yakin dengan pilihanku? Aku tak tahu. Kan tadi diawal aku sudah bilang, bahkan aku tak benar-benar yakin dengan ini. *semakin ngaco; imajinasi makin liar* haha xD. Udah ah, cukup segini jawabanku daripada makin pening bacanya, hihihi. Maaf yaaa sepertinya aku terlalu bersemangat saat mengetiknya :)))))).

    BalasHapus
  4. Nama : Lidya Marselina
    Twitter : @LidyaMarselina
    GFC : Lidya Marselina
    Link share : https://twitter.com/LidyaMarselina/status/611798919685795840
    Tuhan sudah menciptakan manusia berpasang-pasangan. Kalau dia hilang, berarti bukan pasangan? Tidak sesimple itu.
    Hilang bukan berarti tak akan muncul lagi. Aku percaya kata-kata itu. Kita bisa menunggu selagi perasaan ini belum mau pergi. Toh, pasangan pasti yang dicinta, kan? Mana mungkin aku bisa dengan mudah menerima orang lain yang tiba-tiba datang menggantikan si dia yang kucinta pergi.
    Tapi, apa menunggu adalah jalan terakhir? Tidak. Tidak sama sekali.
    Cinta itu tidak mutlak. Kalau sudah cinta, bukan berarti tak bisa melepas. Itu bukan cinta tapi obsesi. Lagipula, bukankah pepatah sering kali bilang kalau “Yang sering pergi akan terkalahkan dengan yang selalu ada?” Jangankan hilang, yang sering pergi pun bisa kalah dengan yang selalu ada, apalagi yang sudah benar-benar pergi ?
    Lalu, kalau sudah begini, mana yang harus akupilih?
    Aku lebih memilih untuk tidak menunggu? Salah, karena aku masih berharap yang hilang akan muncul kembali.
    Aku lebih memilih untuk menunggu? Salah, karena aku sesungguhnya bukan tipe orang yang senang menunggu. Itu terlalu membosankan.
    Jadi, kenapa tidak jalani saja apa yang terjadi? Tak perlu menunggu, biarlah sekadar sedikit berharap. Jangan pernah memaksa untuk melihatnya lagi, karena segala sesuatu yang dipaksa tak akan jadi indah. Jangan juga menaruh harapan terlalu tinggi, karena dijatuhkan tak sesederhana diabaikan. Tak perlu juga untuk dengan cepat mencari pengganti atau memaksakan hati untuk yang mendekati. Biarlah semua mengalir apa adanya. Tak perlu direncanakan karna bagiku sesuatu yang direncanakan itu membosankan, dan if you know sesuatu yang direncanakan itu seringkali tidak berjalan semestinya.
    Kembali ke pepatah tadi kalau yang selalu ada akan mengalahkan yang sering pergi. Aku percaya kalau suatu saat nanti, entah itu kapan, yang hilang itu sekadar masa lalu yang membantuku menemui masa depanku. :) Remember, God’s plan is unpredictable! -LM

    BalasHapus
  5. Nama : Annisa Nuramdhani
    Akun twitter : @Niszari
    Nama kamu untuk follow GFC : Annisa Nuramdhani
    Link Share :https://twitter.com/niszari/status/611819344411013120
    Jawabanmu :

    Aku sih lebih milih untuk Stia menunggu,karena aku salah satu cewek yang selalu nunggu.aku juga yakin kalau dia sayang dan cinta ke aku,dia pasti bakal kembali,aku juga yakin kalau dia pasangan dunia akhirat ku pasti Allah bakal membawa dia kembali ke sisi aku lagi .

    BalasHapus
  6. Nama : Lois Ninawati
    Twitter : @_loisninawati
    Nama u/ follow GFC : Lois Ninawati
    Link share : https://mobile.twitter.com/_loisninawati/status/611737329296760832?p=v
    Jawaban : pasti susah ya, ngelupa'in org yang pernah deket kita gitu yaa, kan, nggak mungkin langsung bisa ngelupa'in dalam jangka waktu yang cepat, pasti butuh waktu lahh..
    Tapi, kalo aku, belajar membuka hati aja, yang penting, dia seiman, takut akan Tuhan, itu yang pertama, kalo aku, nggak nuntut juga harus sama dia! Pokoknya sama dia! Nggak mungkin lahh, yang penting, di hati ini, udah nggak ada yang ganjel. Aku sih, nyerahkan semuanya sama Tuhan aja, kan, hanya Dia yang tau jodoh yang terbaik yang mana..
    Siapa tau, jodoh yang terbaik itu musuh bebuyutan kita ? Kan, nggak ada yang tau. Atau sahabat dari kecil ? Atau skolah si skolahan yang sama? Atau kerja di tempat yang sama ? Kita kan, nggak ada yang tau? Poknya, intinya itu, pasti nggak bisa langsung lupa'in yang lama. Butuh waktu lahh, untuk ngelupain, ya kan ? Terus, coba buka hati juga untuk yang baru nongol di depan muka XD siapa tau dia jodohmu ? Yang penting, terus berdoa aja, supaya sama Tuhan dikasih yang terbaik untuk sekarang dan selamanya :D itu aja sih :D

    BalasHapus
  7. Nama : Azzah Hanifah
    Akun twitter : @azhanifa
    Nama kamu untuk follow GFC : Azzah Hanifah
    Link Share : https://twitter.com/azhanifa/status/611898810239840256
    Jawabanmu :
    setia menunggu pasangan. Karena hilang belum tentu meninggalkanku, bisa aja dia menghilang untuk menguji kita seberapa rindunya (tsah), hilang untuk memberi surprise tanpa aku tahu, hilang mencoba sukses. Siapa tahu? Dia hilang bukan berarti meninggalkan aku berbeda dengan meninggalkan dan berkhianat. Makanya, aku mencoba setia dan percaya padanya. Karena saat dia hilang, bukan hanya cinta yang diuji tapi juga kesetiaan dan kepercayaan. Sejauh mana aku bisa bertahan dia saat dia menghilang. Lagipula aku yakin dia bakal balik lagi atau seenggknya bakal kasih kabar, tunggu aja. Positif thingking aja sama pasangan karena dengan itu pula hubungan tetap positif dan erat. Jangan hanya karena dia menghilang sebentar bukan berarti dia menghilang selamanya dari hatiku,kan? Menunggu itu harus sabar, barang siapa yang sabar pasti akan dimudahkan dan diberi keberkahan oleh-Nya, jadi siapa takut nunggu dia datang kembali?!

    BalasHapus
  8. Nama : Afika Yulia
    Akun Twitter : @afikayulia
    Nama : Afika Yulia
    Link share : https://twitter.com/afikayulia/status/611900721672249344

    Jawaban :
    Jujur, saya bukan tipe orang yang dengan mudahnya mengganti seseorang yang penting (pasangan) dalam hidup saya. Begitu juga sangat sulit bagi saya untuk menerima orang baru.
    Namun, jika saya harus memilih diantara setia menunggu pasangan atau beralih hati pada orang yang mendekati saya, pertama-tama saya akan melihat pasangan saya itu menghilang masih meninggalkan kabar atau tidak. Jika pasangan saya meninggalkan kabar walaupun jarang, insyaallah saya akan setia untuk menunggunya. Mungkin yang ada dipikiran saya saat itu adalah pasangan saya bisa saja mempunyai suatu masalah yang tidak ingin orang lain mengetahuinya. Berfikir secara positif adalah yang terbaik untuk tidak menimbulkan kecurigaan pada pasangan kita sendiri.
    Namun, jika pasangan saya memang sengaja untuk menghilang dan pergi meninggalkan saya. Saya akan sedih pastinya. Mengapa ia tega bertindak seperti itu? Mengapa ia sengaja tidak memberi kabar? Mengapa hadir tapi keesokannya ia akan pergi? Mungkin masih banyak lagi segelintir pertanyaan" dibenak saya. Mengapa, mengapa, dan mengapa?
    Saya tidak bisa membayangkan jika pada saat itu saya telah memiliki seorang anak (ya walaupun skrg masih kuliah dan blm menikah :D ). Saya membesarkan anak saya dengan kedua tangan saya sendirian. Tanpa dia, sosok bapaknya yang tega meninggalkan kami. Peran saya double menjadi seorang ibu dan bapak. Saya tau mungkin itu bagian dari rencana Allah. Ia tidak mungkin memberi suatu cobaan melebihi batas kemampuan hambanya. Saya yakin saya mampu menopang hidup anak saya walaupun sendirian.
    Lalu, jika saya nantinya bertemu seseorang yang selalu mengisi hari-hari saya, mendekati saya dengan tulus tanpa pamrih, sayang kepada anak-anak saya. Well, saya akan mempertimbangkannya lagi. Mau dibawa kemana hubungan kami ini. Sebelumnya saya juga harus tau bagaimana latarbelakangnya (pastinya masih single), pendidikannya, keluarganya, pekerjaannya, dll. Jika memang dia orang baik. Saya akan berusaha untuk membuka hati saya untuk orang lain. Dan saya tidak mau egois dengan anak-anak saya. Mereka butuh seorang bapak.

    BalasHapus
  9. Nama : Rini Cipta Rahayu
    Twitter : @rinicipta
    GFC : Rini Cipta Rahayu
    Link Share : https://twitter.com/RiniCipta/status/611911395760672768
    Jawaban :

    Menunggu sesuatu yang tidak pasti itu memang melelahkan. Capek hati, capek pikiran. Tapi, aku selalu percaya bahwa kesabaran dalam hal apapun, termasuk menunggu kembalinya seseorang yang ku cintai akan memberikan hasil sesuai dengan pengorbanan yang sudah ku lakukan. Bersabar menunggu bukan berarti aku tidak berusaha untuk mencari tau keberadaannya kan? Hanya saja, mungkin belum ada jalan takdirnya untuk bertemu. Aku juga tidak mungkin terus menerus menjerumuskan diriku dalam ketidakpastian. Yang setia juga kadang kalah dengan yang selalu ada.
    Lalu, yang aku lakukan adalah memastikan dia melalui bantuan firasat dan doa-doa selain usaha pencarian pastinya. Aku akan memilih orang lain jika aku benar-benar yakin bahwa dia tidak akan kembali, atau kembali tapi dengan rasa yang tidak sama lagi. Setelah aku ikhlas menerima dan berhasil meminimalisir rasa penyesalan yang mungkin akan terjadi. Semua tindakan memiliki resiko, yang terpenting adalah bagaimana bertanggung jawab dengan segala kemungkinan dari pilihan yang kita pilih.
    Terima kasih

    BalasHapus
  10. Nama : Tasya Permata Sanjaya
    Twitter : @tasyatasa_
    GFC : Permata Tasya23
    Link Share : https://twitter.com/tasyatasa_/status/612055504009859073

    Jawaban :
    Jika pasangan ku menghilang entah kemana aku lebih memilih untuk menunggunya daripada harus beralih hati ke orang lain. Memang benar kata orang menunggu adalah hal yang paling membosankan dari apapun. Tapi menurutku itu salah, menunggu sebenarnya adalah tantangan/ujian bagi kita untuk belajar bersabar.yap bersabar menghadapi masalah/rintangan yang ada. Jika yang kita tunggu-tunggu itu tidak datang , ya kita harus tetap menunggu kita harus membuktikan bahwa menunggu itu ada manfaatnya. Kalo menunggu pasangan yang tidak kunjung datang berati kita sedang diuji kesetiaannya. Apakah kita setia atau tidak. Setia, itu sebenarnya mudah jika kita benar-benar menjaga kesetiaann itu. Dengan hal-hal kecil kita bisa mulai untuk berkomunikasi dengan pasangan secara lebih komunikatif karena aku yakin itu adalah pondasi yang kuat untuk kesetiaan. Mungkin kesetiaan itu kadang bisa goyah,tapi kita harus tetap menjaga kesetiaan itu dan bertahan. Seperti layaknya pohon yang tertiup angin,tapi pohon itu bisa bertahan dan tidak jadi roboh. Jika kita didekati orang lain atau mungkin dicintai orang lain tapi kita sudah punya pasanfan lebih baik kita menyuruh orang itu supaya jangan mendekati kita lagi. Ya terus terang saja bahwa kita sudah punya pasangan & kalo bisa kita beri orang itu peringatan. Kalo gk mempan laporin aja ke pasangan kita. Nah kalo udah gitu kan dia gk berani deketin kita. Kalo dia masih ngeyel trus sampe-sampe gunain ilmu sesat macam pelet. Kita lawan dia menggunakan doa dan membaca ayat-ayat suci alquran dijamin dia pasti kalah dan dia sudah sekapok-kapoknya :D.

    Sekian Terima Kasih XD

    BalasHapus
  11. Nama : Ayuni Adesty
    Akun twitter : @ayuniadesty
    Nama kamu untuk follow GFC : Ayuni Adesty
    Link Share : https://twitter.com/ayuniadesty/status/612088257040416768
    Jawabanmu :
    Tapi kalau sudah ada komitmen seperti lamaran, tentu aku akan menunggu. Hmm tapi paling aku kasih tenggang empat bulan aja. Aku akan cari dia, hubungi keluarganya. Kalau sampai nggak ada kabar ya otomatis aku akan putuskan pertunangan, kalau sampai menghilang dan nggak ada kabar sampai selama itu berarti dia nggak serius. Aku akan mencoba untuk lebih mengenal orang yang mendekati.
    Kalau pasangan itu hilang, tapi kalau belum ada komitmen tunangan , lamaran dan lainnya dan ada laki-laki yang datang melamar dengan niat sungguh-sungguh, tulus dan baik agamanya aku pasti menerima cinta dan pinangannya. #halah
    Seperti quote yang pernah saya baca, “Jodoh itu bukan masalah siapa dulu yang datang, tapi siapa yan paling akhir bertahan.”

    Btw kalau mau follow GFC kok nggak tombol buat follow ya? Aku cari-cari nggak nemu.

    BalasHapus
  12. Dian Maya
    @dianbookshelf
    https://twitter.com/dianbookshelf/status/611800595607912448

    Ketika pasanganku menghilang, saya akan memberi jangka waktu ke diri sendiri. Satu tahun untuk menunggu dia. Kalo satu tahun ke depan dia belum kunjung kembali, saya akan mencoba membuka hari untuk orang baru yang mendekati saya. :)

    BalasHapus
  13. Nama : Thia Amelia
    Akun twitter : @Thia1498
    Nama kamu untuk follow GFC : Thia Amelia
    Link Share : https://twitter.com/Thia1498/status/612114978804334592
    Jawabanmu :
    Jika pasangan kamu hilang dan kamu didekati oleh orang lain, kamu akan memilih untuk setia menunggu pasangan kamu, ataukah beralih hati pada orang yang mendekatimu? Kenapa?

    Sudah pernah ada film yang menceritakan tentang ini, banyak cerita di wattpad yang juga menceritakan tentang kesetiaan, bahkan dihadapan ku sendiri, aku menyaksikan nya dengan mata dan kepalaku tentang seseorang yang kesetiaan nya sedang di uji, pasangan yang hilang entah kemana dan perang batin dalam hati apakah harus meninggalkan dia yang tidak pernah ada kabarnya atau memilih seseorang yang sudah ada dihadapan kita dan menunggu keputusan kita. Dan dari semua itu, masih belum ada kesimpulan yang aku dapat. Ketika kita berniat untuk melepas pasangan kita yang menghilang, dia datang dengan alasan nya yang membuat kita menyesal melepasnya, dan ada kalanya kita menunggu pasangan kita, ia justru tidak pernah datang lagi dan membuat orang yang mendekati kita malah ikut pergi juga. Tapi ada satu pelajaran yang aku dapat, wanita itu tidak boleh di sia-siakan, wanita itu makhluk mulia. Ketika seorang wanita sudah menetapkan pasangan nya, maka ia akan bersungguh-sungguh padanya, bahkan sekalipun pasangan itu pergi, masih ada saja harapan yang disimpan dalam hati kita bahwa suatu saat nanti ia akan datang. Dan pertanyaan nya adalah… apakah kita akan menerima nya begitu saja? Setelah ia pergi dan akhirnya kembali, tidak menutup kemungkinan bahwa ia akan pergi lagi kan? Dan jika kita memilih orang yang mendekati, apakah ia tidak akan meninggalkan kita? Meskipun terlihat baik, tentu saja masih ada kemungkinan bahwa ia akan pergi bukan?

    Jadi, apa inti dari pernyataan ku di atas. Yang pertama harus kita lakukan menunggu. Menunggu dibarengi usaha kita dengan mencari nya. Karena, setiap yang kita harapkan tentu tidak akan terwujud begitu saja jika tidak ada usaha kan? Dan bagaimana dengan orang yang mendekati kita? Dengan menemui keluarganya, menelpon teman-teman dekatnya sekaligus ponselnya, dan jika kita sudah mendapatkan klu sedikit saja tentang pasangan kita, maka buat itu sebagai alasan apa yang akan kita lakukan kedepan nya. Jika ia memang mencari pasangan lain maka tinggalkan, dan jangan pernah lihat kebelakang lagi. Dan bagaimana dengan orang yang mendekati kita? Tentu saja kita jangan semudah itu untuk membuka hati kita. Bukan kah dihati kita pasti ada saja sedikit trauma bagaimana bila lelaki itu meninggalkan kita lagi bukan? Buat ia berjuang untuk mendekati kita, buat ia merasakan bagaimana susahnya hati kita terbuka untuk dia, agar jika ia berfikir untuk meninggalkan kita, maka ia pasti akan mengingat bagaimana susahnya mengejar kita dulu, dan membuat ia menjauhkan pikiran nya untuk meninggalkan kita. Sekian 

    BalasHapus
  14. Nama: Bintang Permata Alam
    Twitter: @bintang_ach
    Nama Follow Blog via GFC: bintang permata
    Link share: https://twitter.com/Bintang_Ach/status/612161995429707776

    Jawaban:
    Jika pasangan kamu hilang dan kamu didekati oleh orang lain, kamu akan memilih untuk setia menunggu pasangan kamu, ataukah beralih hati pada orang yang mendekatimu? Kenapa?

    Tergantung. Iya, tergantung. Kenapa? Cinta itu sebuah perasaan kan, dan yang namanya perasaan itu kadang hanya sesaat dan tidak selamanya. Jika selama pasanganku hilang, dan rasa cintaku masih ada, oke aku akan menunggunya, sampai kapanpun itu, selama rasa cinta di hatiku MASIH ada. Tapi, jikalau rasa itu sdh tidak ada? Apa yg akan aku lakukan? Tidak ada yg lain kecuali meninggalkan dia. Jaman skrg tu jgn cuma modal bilang setia, mulut sama hati itu organ yg berbeda, terkadang apa yg dmksud mulut blm tentu apa yg ada di hati. Mulut kita bs saja blang setia trhdp pasangan kita, itu mudah kok. Tapi, bgmn dg hati? Jika hati sdh brkata lain, apa yg mulut kita sdh ucapkan sudah tdk ada artinya sama sekali. Jadi, semua itu tergantung hati. Buat apa kita memperthankan dan menunggu seseorang apabila hati kita sdh tdk senada lagi dengan kemauan kita? Semua akan percuma, kalau saja kamu menemukan pasanganmu disaat rasa itu sdh hilang, sama saja kalian berenang di daratan. Sama saja kalian melakukan suatu hal, dmn hal itu sdh mustahil lagi utk dilakukan, tapi kalian memaksakanya. Yang ada kamu malah lelah dg kelakuanmu sndri. Menikmati hubungan tanpa rasa cinta, hanya status semata.Ya nggak?
    Terima kasih

    BalasHapus
  15. Nama : Anis Antika
    Akun twitter : @AntikaAnis
    Nama untuk follow GFC : Anis Antika
    Link Share : https://twitter.com/AntikaAnis/status/612199895416463360
    Jawaban :
    Kalau aku, yang pertama kulakukan adalah mencarinya. Walaupun kesal karena dia pergi begitu saja tanpa meninggalkan pesan--bahkan dia meng-upload foto di facebook dan nomer teleponnya aktif--dia tetap pasanganku yang aku cintai. Jadi, berbekal lokasi tempat dia berada melalui facebooknya, atau aku bisa melacak lokasinya melalui handphone dia. Yang jelas apa pun akan aku lakukan untuk menemukan dia. Kemudian meminta penjelasan tentang alasan dia menghilang. Setelah mengetahui alasannya, maka aku akan bisa memutuskan. Meneruskan hubungan kami atau mengakhirinya. Kalau alasannya masuk akal dan bisa diterima, mungkin aku akan memaafkan dia dan kami akan kembali bersama, menyelesaikan masalah bersama-sama. Tapi, kalau alasannya nggak bisa diterima atau ada aroma penghianatan di sana, tanpa berpikir panjang aku akan memutuskan untuk berpisah dengannya. Lalu, kalau memang ada laki-laki yang mendekatiku (apalagi dia lebih baik dari pasanganku itu), maka aku akan mempertimbangkan untuk menerimanya. Karena tujuanku hanya untuk bahagia. Baik untuk diriku sendiri atau pun orang-orang yang kusayang.

    BalasHapus
  16. Neneng Lestari
    @ntarienovrizal
    n_tarie90
    https://twitter.com/nTarienovrizal/status/612252158038163457


    Jika pasangan kamu hilang dan kamu didekati oleh orang lain, kamu akan memilih untuk setia menunggu pasangan kamu, ataukah beralih hati pada orang yang mendekatimu? Kenapa?

    Jika hilang tanpa kabar, maka akan aku pastikan kalau aku lebih memilih untuk mencintai orang yang datang kepadaku. Aku akan belajar. Belajar melupakan dia yang meninggalkan aku, dan belajar untuk mencintai orang yang mendekatiku. Buat apa menghabiskan waktu untuk menunggu seseorang yang bahkan tidak berniat untuk memberi kabar pada kekasihnya sendiri. Membuat aku bertanya pada diriku sendiri, benarkah dia mencintaiku?

    BalasHapus