Judul : Sekeras Apa Kau Glegekan
Nama Penulis : Glenn Murphy
Alih Bahasa : Rina Buntaran
Desain Cover : Eddie S
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tanggal Terbit : April 2013
Edisi : Cetakan Pertama
ISBN : 978-979-22-8481-2
“Sains
memainkan peranan yang begitu penting dalam dunia zaman sekarang sehingga semua
orang perlu tahu setidaknya sedikit sains untuk memahami apa yang terjadi. Tapi
lebih dari itu, belajar sains bisa sangat menyenangkan, kalau kau melakukannya
secara benar. Yang perlu kaulakukan hanyalah terus bertanya, dan sains bisa
membukakan pintu menuju dunia pemahaman dan hal-hal yang menyenangkan. Sains
bukan hanya milikku—sains milikmu juga. Jadi, ambil, gunakan dan
bermain-mainlah. Percayalah—kau akan senang melakukannya.” –hlm. 275
Pernah
mengalami yang namanya glegekan / serdawa / sendawa ?
Pasti
pernahkan. Tapi kalian tahu nggak sih kalau suara glegekan bisa lebih keras
daripada suara sepeda motor ?
Yupp.
Paul Hunn adalah seorang pria Inggris yang memecahkan rekor serdawa dengan
berkekuatan 104,9 desibel. Padahal sepeda motor pada umumnya menderum pergi
dengan kekuatan sekitar 90dB—dua puluh delapan unit lebih rendah.
Atau
kalian pernah mengalami yang namanya cegukan ?
Tapi,
kalian tahu nggak apa manfaat dari cegukan itu sendiri ?
Pernah
bertanya-tanya apakah roket akan menggantikan pesawat suatu saat nanti ?
Atau
pernah berpikir apakah nantinya mobil akan punya kemudi otomatis ?
Glenn
Murphy menjawab semua pertanyaan-pertanyaanmu mengenai Sains di buku ini.
Segala sesuatu tentang tubuh dan otak kalian. Tentang hal terbesar, terkecil,
dan tercepat di dunia. Juga tentang kira-kira akan seperti apa pesawat terbang,
kereta api, dan mobil di masa depan. Semua dijawab di buku ini, meskipun tidak
akan begitu memuaskan karena kita hanya akan diberi gambarannya saja.
Buku
nonfiksi yang masuk kategori buku edukatif ini sangat membantu / menjawab
penasaran saya akan hal-hal Sains yang selama ini kurang begitu dipedulikan.
Semisal apa manfaat cegukan itu sendiri. Nah, dari buku ini saya tahu bahwa
menurut beberapa ilmuwan, cegukan tak berdampak apa pun—sama sekali tidak ada
manfaatnya bagi tubuh (selain membuat kita terlihat konyol)
Meskipun
buku ini termasuk buku anak-anak, namun rupanya saya merasa buku ini juga bisa
dibaca oleh berbagai usia. Tidak hanya anak-anak saja. Karena orang dewasa pun
harus membaca buku yang penuh dengan ilmu dan wawasan baru ini. Setidaknya
melalui buku ini kita akan belajar tentang Sains dengan lebih menyenangkan dan
tanpa tekanan. Karena menurut saya Sains tidaklah sesulit yang kita bayangkan.
Malahan, saya semakin tertarik dengan dunia Sains setelah membaca buku ini.
Apalagi
akhir-akhir ini kita mendengar yang namanya “pemanasan global”. Di dalam buku
ini Glenn Murphy menjelaskan lebih rinci dan detail tentang pemanasan global
itu sendiri. Apakah dunia memanas sendiri, atau kita penyebabnya ?
“Bicarakanlah, bacalah,
pelajarilah—selamatkan dunia!” –hlm. 75
Kalau
mesin mobil bisa menimbulkan polusi, mengapa kita semua tidak menggunakan mobil
listrik ?
Memang
mobil listrik dan separuh listrik tak terlalu merusak lingkungan, penggunaan
keduanya bisa memecahkan seluruh masalah polusi. Namun, di dalam buku ini penulis
memberikan saran yang begitu cemerlang, yang bahkan saya sendiri baru
menyadarinya.
“Tapi, kalau kau
benar-benar ingin menjadi sahabat lingkungan, kau bisa melakukan satu langkah
lebih baik dengan membeli yang lain. Sebuah sepeda baru. Tanpa bensin, emisi
nol, dan tidak perlu mencemaskan masalah pengisian ulang. Hanya kau, kakimu,
dan jalanan yang terbentang panjang.” –hlm. 154
Melalui
buku ini saya belajar hal baru mengenai Sains yang selama ini belum banyak saya
ketahui. Melalui buku ini saya mendapatkan pemahaman baru mengenai Sains dan
juga betapa menyenangkannya belajar Sains. Saya sangat merekomandasikan buku
ini untuk siapa saja yang ingin belajar atau pun mendalami ilmu Sains. Terutama
untuk anak-anak penggemar Sains di seluruh penjuru negeri.
“Tanpa Sains, takkan
ada lagi mesin-mesin, takkan ada lagi teknologi, takkan ada lagi obat-obat
baru, takkan ada lagi penjelajahan Ruang Angkasa, dan tidak ada harapan untuk
menyelamatkan lingkungan hidup di Bumi. Sains membuat dunia bergerak maju.
Karenanya, kita perlu berterimakasih kepada Sains.” –hlm. 275
0 komentar:
Posting Komentar