Nama Penulis : Jenny Han
Penerjemah : Airien Kusumawardani
Penyunting : Selsa Chintya
Proofreader : Yuli Yono
Ilustrasi Isi : @teguhra
Penerbit : Spring
Tanggal Terbit : April 2015
Edisi : Cetakan Pertama
Jumlah hal.: 380 halaman
ISBN : 978-602-71505-1-5
Rating : 3,5 dari 5 bintang
LARA JEAN
MENYIMPAN SURAT-SURAT
CINTANYA DI SEBUAH KOTAK TOPI PEMBERIAN IBUNYA.
Surat-surat
itu bukan surat cinta yang ditujukan untuknya, tapi surat yang ia tulis. Ada
satu surat untuk setiap cowok yang pernah ia cintai—totalnya ada lima pucuk
surat. Setiap kali menulis, ia mencurahkan semua perasaannya. Ia menulis
seolah-olah mereka tidak akan pernah membacanya karena surat itu memang hanya
untuk dirinya sendiri.
Sampai
suatu hari, semua surat-surat rahasianya itu tanpa sengaja terkirimkan—entah
oleh siapa.
Saat
itu juga, kehidupan cinta Lara Jean yang awalnya biasa-biasa saja menjadi tak
terkendali. Kekacauan itu melibatkan semua cowok yang pernah ia tulis di surat
cintanya—termasuk cinta pertamanya, pacar kakaknya, dan cowok terkeren di
sekolah.
***
“Apa
kau tahu bagaimana rasanya sangat menyukai seseorang sampai perasaan itu tak
tertahankan dan tahu kalau mereka tidak akan pernah merasakan hal yang sama?” –hlm.
81
Setelah ibunya meninggal, Margot, Lara Jean dan
Kitty harus bersikap dewasa dan mengurus segala hal mengenai rumahnya sendiri.
Termasuk bersikap tidak nakal karena tidak ingin merepotkan ayahnya. Terlebih
Margot, yang paling tua, selalu memberikan contoh yang baik pada adik-adiknya.
Untungnya ada Josh—tetangga sekaligus pacar Margot—yang selalu datang kerumah
mereka dan menjadikan suasana lebih berwarna. Josh—adalah cowok yang sangat
disayangi oleh semua keluarga Lara Jean. Termasuk ayah dan Kitty. Tak jarang,
Josh selalu mampir ke rumah mereka untuk menikmati makan malam bersama keluarganya.
Ketika Margot memutuskan untuk melanjutkan study-nya
ke Skotlandia, Lara Jean merasakan beban berat yang selama ini ditanggung
Margot, sebentar lagi akan ia tanggung. Memasak, mencuci pakaian, menjaga Kitty
dan memberikan contoh yang baik kepada adiknya tersebut.
Lalu seakan dunianya belum cukup berantakan setelah
kepergian Margot, muncul lagi sebuah masalah yang mampu membuatnya kelabakan.
Surat-surat cintanya, yang ia tulis untuk lima orang yang pernah ia cintai,
yang ia simpan dalam sebuah kotak topi berwarna hijau kebiruan tiba-tiba saja menghilang.
Bersamaan dengan itu, satu persatu orang dari masa
lalu yang pernah dicintainya muncul sambil membawa sebuah surat yang ternyata
adalah surat cinta yang pernah ia buat sambil menanyakan apakah pengirim surat
itu Lara Jean atau bukan. Jadi selama ini surat-surat tersebut telah dikirimkan
oleh seseorang yang bahkan Lara Jean tidak tahu.
5 pucuk surat itu ternyata sudah terkirim kepada
Peter Kavinsky—cowok paling tampan diantara cowok-cowok tampan dan terkeren di
sekolahnya, Josh Sanderson—pacar kakaknya, John Ambrose McClaren, Kenny dan
Lucas Krapf—yang seorang gay. Setelah kejadian itu, hidup Lara Jean seperti
sebuah film horror.
“Dibutuhkan
tanggung jawab yang besar untuk mencengkeram hati seseorang dalam genggamanmu.”
–hal. 45
***
Memang
ya kalau kita mencintai seseorang yang tidak bisa digapai alias bertepuk
sebelah tangan, yang bisa kita lakukan kalau nggak diam saja, ya menulis surat
atau curhatan kita di blog, ataupun di buku diary. Jadi, selayaknya gadis yang
bagaikan pungguk merindukan bulan, Lara Jean menuangkan semua perasaan yang
pernah ia rasakan ke dalam sebuah surat. Yang bodohnya juga, kenapa malah
diberi nama lengkap dan alamat penerima. It’s
wrong! Ini sebuah kesalahan besar kan? Lara Jean tidak bermaksud untuk
mengirimkan surat-surat itu, tapi kok ya kenapa ditulisi alamat penerima-nya
juga? Ini kan nggak logis >_<
Semua
kegiatan yang ada dibuku ini terlihat biasa seperti novel Barat kebanyakan yang
selalu menyajikan ‘kegiatan keluarga’ termasuk interaksi antara anak dan orang
tua. Seperti percakapan mereka saat makan malam atau saat sedang bersama
menghabiskan waktu natal atau libur sekolah. Lalu kegiatan Lara Jean yang suka
memasak dan memanggang kue, kegiatan di sekolahnya, juga di ceritakan dan semua
tampak umum.
Konflik
yang disajikan juga tidak terlalu terasa. Sewaktu surat-surat cinta Lara Jean
terkirim dan satu demi satu cowok itu mempertanyakan keberanarannya, itupun
eksekusinya kurang nendang. But, saya
suka premis dari novel ini. Dan entah kenapa ada sesuatu yang membuat novel ini
berbeda dan membuat saya menyukainya.
Ada
yang menanyakan Peter Kavinsky?
Haha,
ketika semua blogger yang me-review buku ini menggilai cowok bernama Peter ini,
saya malah sebaliknya. Saya tidak menemukan satu hal dari si Peter ini yang
membuat saya harus menyukainya. Karakter tokoh cowok yang satu ini kurang bisa
saya gambarkan. Tidak ada deskripsi tentang diri cowok ini. Oke, Peter hanya
digambarkan dengan kata ‘tampan’ dan itu tidak cukup untuk membuat saya
menyukainya. Josh bilang Peter Kavinsky itu brengsek (Oke, maafkan pemilihan
kata saya. Saya hanya mengikuti Josh saja #haha) dan saya merasa juga begitu.
Hal lain yang sangat saya sukai adalah detail
setting-nya yang diperhatikan dan dieksplor dengan sangat baik. Seperti
misalnya deskripsi tentang sesuatu yang sedang dikerjakan Lara Jean, atau saat
Lara Jean pergi ke suatu tempat. Karena menurut saya hal-hal seperti detail
setting biasanya kurang terlalu diperhatikan, jadi sewaktu membaca novel ini,
ada kesenangan tersendiri.
Namun,
mungkin karena terlalu memperhatikan detail setting-nya, karakteristik
tokoh-tokohnya kurang begitu diperhatikan. Terutama Lara Jean. Tokoh utama ini,
entah kenapa menurut saya kurang hidup. Saya merasa tokohnya malah tenggelam
jika dibandingkan tokoh pendukung lainnya. Tokoh Margot, Josh, Peter, Kitty
bahkan ayahnya terasa begitu bersinar. Tidak dengan Lara Jean. Oke, novel ini
menggunakan sudut pandang orang pertama, semua emosi yang Lara Jean rasakan,
saya juga bisa merasakannya, secara tidak langsung. Tapi, karakternya benar-benar
kurang hidup.
Saya
sangat suka covernya. Untung saja Penerbit Spring memilih cover asli baratnya,
karena cover seperti ini memang keren. Novel
TATBILB ini masuk dalam New York Times Bestseller dan masuk nominasi Goodreads
Choice Award Young Adult Fiction. Dan memiliki rating yang cukup tinggi di
Goodreads dan Amazon juga lho. Novel ini ternyata punya
sekuel-nya! Judulnya P.S I Still Love You
yang sudah terbit tanggal 26 Mei kemarin. Wahh….jadi nggak sabar, semoga
sekuel-nya ini juga segera diterjemahin sama Penerbit Spring ya.
Saya menyimpulkan bahwa buku ini akan membawa para
pembacanya untuk mengenang masa-masa remaja tentang kisah cinta mereka
masing-masing. Jadi, untuk kalian yang ingin kembali bernostalgia dengan masa
remaja, saya merekomandasikan novel TATBILB ini.
Bisa minta tolong kenalin sama Peter Kavinsky, kw jg gapapa deh. Aku suka sama diaa(oke kita kali ini musuhan kak). :D
BalasHapusPernah ngerasain seperti Lara Jean juga sih, jatuh cinta dengan pacar kakak sendiri, yaa meskipun cuma dalam tingkat level 'kagum' ajah.*oke ini curhat, abaikan*
Suka banget sama cerita ini. Emosinya dapet banget.
Dan terjemahannya jg cakep.^^