Judul : Meet Lame
Nama Penulis : Christian Simamora
Editor : Prisca Primasari
Designer sampul : Dwi Anissa Anindhika
Penata letak : Gita Mariana
Ilustrasi Isi : Mailoor
Penerbit : Twigora
Tanggal Terbit : November 2015
Edisi : Cetakan Pertama
Jumlah hal.: 296 halaman
ISBN : 978-602-70362-3-9
Rating : 4 dari 5 bintang
Dear all,
Saat ini, aku sedang
terlibat perasaan dengan dua orang cowok sekaligus.
JANIEL…
Bahkan sampai detik ini pun, Janiel masih belum ada tanda-tanda ngeh
mengenai betapa patah hatinya aku karenanya. Yah, aku memang nggak ada rencana
untuk memberi tahu sih — buat apa juga? Memangnya situasi bakal berubah?
Memangnya Janiel punya perasaan terpendam juga padaku sehingga pernyataan cinta
itu mendorongnya untuk memutuskan Putri dan memacariku?
DANIEL…
Di hari perpisahan itu,
aku melakukan sesuatu yang percuma juga untuk aku sesali. Daniel Kevin
Vincensius — itu nama panjangnya — mencuri ciuman dan keperawananku pada hari
yang sama. Meninggalkan Indonesia beberapa jam kemudian. Membiarkan aku
bertanya – tanya tentang arti kebersamaan singkat itu selama bertahun – tahun…
sampai akhirnya aku capek sendiri
JANIEL
atau DANIEL?
Atau lebih baik nggak
dua-duanya saja? Aku lagi nggak kepengen bermain – main dengan perasaan dan
kebahagianku sendiri. Apalagi karena kamu dan aku sama – sama tahu : love
hurts, love gives you pain.
You know what… FUCK
LOVE! Maybe this is for the best. Sekian dan terima kasih.
Tertanda,
AKU
YANG LAGI STRES SENDIRI
***
“Karena bagi aku
pribadi, mencintaimu bukan sekedar perasaan —tapi juga komitmen. Ada tanggung
jawab yang menyertainya.” –hlm. 208
Kehidupanku bisa dibilang sangatlah biasa – biasa
saja, malahan terkesan membosankan. Hari – hariku hanya diisi dengan mengecek
online shop milikku yang memang cukup terkenal atau menonton K-Drama. Tapi di hari
sejak seseorang yang aku sukai selama bertahun – tahun lalu me-nginbox melalui Facebook, jalan cerita
kehidupanku berubah haluan. Dia JANIEL.
JANIEL
mampu mengobrak – abrik perasaanku lagi setelah sekian lama tidak bertemu. Dia
mampu membuatku kembali menyukainya.
Namun, belum cukup dengan semua yang dilakukan JANIEL —yang yeah, bisa buat jantung jadi nggak bekerja normal, alias
kebut-kebutan. Seseorang dari masa laluku —yang sangat ingin aku hindari,
muncul. Laki – laki yang mencuri ciuman dan keperawananku pada hari yang sama.
Dia DANIEL.
Mereka berdua (baca : JANIEL dan DANIEL ) at least, membuatku nggak bisa berpikir
jernih. Mereka sama, ahh… you now what?
H.O.T dan yang lebih gilanya lagi mereka berdua sama – sama tinggal satu atap
denganku (baca : KESALAHANKU).
Kebayang kan gimana nggak olahraga tiap hari jantungku karena pesona mereka
berdua, walaupun memang aku tetap membenci makhluk kurang ajar, tidak baik, dan
sering tidak tahu diri, but ganteng
bernama DANIEL itu.
Kini hari – hariku dipenuhi dua orang yang membuatku
bingung sendiri. Yang pasti aku nggak ingin terluka lagi. Terluka karena hal
yang sama untuk kedua kalinya itu sakitnya dobel lho — yang satu didapat dari
perih yang dirasakan, satu lagi karena rasa malu punya kesadaran di bawah
keledai, mengingat binatang itu nggak sudi jatuh di lubang yang sama untuk
kedua kalinya. Setidaknya aku ingin sekali hidup normal dengan jantung yang
kembali berdetak seperti biasa dan menemukan kebahagiaanku sendiri (rasanya itu
hanya akan menjadi khayalanku saja, BECAUSE…
ARGGGHHHHHH!!!!
KILL ME NOW!
“Hidup semauku memang
menyenangkan. Dan komitmen terasa seperti belenggu yang memberatkan langkahku.”
–hal. 229
***
Saya coba untuk nggak
spoiler disini, tapi rasanya susah banget. Tangan saya gatel pengen nulis semua
ceritanya + unek-unek saya untuk novel ini. Gemes banget! #haha
Buku
ini meninggalkan kesan yang dalam bagi saya. Buku ini begitu menguras emosi, saya
bisa ikut merasakan sakit yang dialami oleh tokoh “Aku”, dan juga merasakan apa itu kebahagiaan.
Karakter
dalam novel ini terlihat manusiawi. Maksudnya gini, Bang Ino memperlihatkan
sifat buruk dalam setiap tokohnya, nggak hanya sikap kebaikannya saja yang ia
tunjukkan. Ini jadi lebih membuat para tokoh dalam novel ini terasa nyata.
Tokoh “Aku” terasa begitu hidup dengan sifat-sifat yang coba ditunjukkan Bang
Ino. Seperti saat tokoh “Aku” dilabrak
oleh Putri pacar Janiel, bener – bener terasa nyata. Penggambaran emosi dan
ketakutan tokoh “Aku” sangat dapat. Ya tahu sendiri kan gimana rasanya dilabrak
pacar orang, apalagi kalau itu hanya masalah miss comunication.
Dalam
cerita ini, Bang Ino tidak hanya menceritakan (tell) keseluruhan cerita, tapi
juga menunjukkan (show), membuat cerita yang disajikan berasa tidak dibuat –
buat melainkan apa adanya. Apalagi Bang Ino cukup piawai melukiskan tokoh “Aku”
dalam cerita ini.
Untuk
porsi adegan dewasa, yeah.. menurutku
cukup dibandingkan seri #JBoyFriend yang *skip, pasti udah pada tahu semua ya
(mending nggak saya perjelas). Meskipun begitu tetep nggak mengurangi perasaan dagdigdug saya saat membacanya (baca :
sambil kipas – kipas juga).
Untuk
covernya, saya akui saya menyukainya. Bang Ino memiliki khas sendiri yang
membuat novelnya selalu beda. Dan itu bisa dilihat dari covernya. Gambar dua
pria dan satu wanita yang berada ditengah menggambarkan isi dari cerita.
Ditambah lagi kejutan menarik di dalam bukunya. Kalau diseri #JBoyFriend Bang
Ino menghadirkan paper doll, di novel ini Bang Ino menghadirkan permainan ular
tangga dengan paper doll Janiel, Daniel dan tokoh “Aku” yang bisa dibilang
cukup kreatif. Gebrakan Bang Ino benar – benar menghasilkan sesuatu yang
berbeda. Tampilan permainan ular tangga dengan desain yang sedemikian rupa
membuat saya –khususnya terkejut. Keren banget pokoknya! Tau sendiri kan gimana
rupa permainan ular tangga jaman dulu, gambar dan desainnya hanya begitu-begitu
saja (bikin bosen), jadi saya cukup terkejut dengan desain dan kreasi yang
dihadirkan Bang Ino.
Buku
ini sangat saya rekomendasikan buat kamu semua. Nggak terbatas buat penggemar
karya – karya Bang Ino atau penyuka novel – novel romance. Karen saya percaya
kamu bakal jatuh cinta dengan ceritanya. Seperti saya.
Dan
seperti host blogtour lainnya, saya pun diberi misi untuk meniru pose
BryanBoy seperti ini:
Aku suka semua buku dari series #Jboyfriend. Yang paling aku suka sosok Jandro XD.
BalasHapusDari review anak2 yg ikut blog tour ini, kayaknya aku menyukai sosok Daniel. Btw, nama Alpha nya seirama ya.
Daniel-Janiel
Hehehed
Bikin iri deh si Aku, ditaksir 2 cowok kece. Tapi kalo jadi Aku, saya mungkin bakal takluk sama Daniel kali, ya? :D
BalasHapusOmong-omong, Kak Rani posenya kurang berani, tuh! ^_^
Saya suka "Kamu menunggu, bersikap seolah-olah kebahagiaanmu aku yang menentukan". ^^
BalasHapusSaya lebih penasaran pada penggambaran penulis terhadap situasi, interaksi antar tokoh, dan tokoh lain dari sudut pandang 'aku'. Bagaimanapun, menggunakan POV orang pertama sangat terbatas, saya tidak sabar untuk segera membaca kisahnya.
Penasaran banget sama bukunya bang ino yang ini. Walau saya belum memiliki satupun buku beliau ( ketahuan deh XD) tapi melihat review-review dari blogger lain yang tentang buku-buku beliau. Membuatku ingin membaca bukunya dan merasakan sendiri mengapa kak Rany sangat merekomendasikan buku ini. Jujur saya juga merupakan pecinta novel romance. Penasaran berat nih sama tokoh "Aku" dan tinggal bersama dua cowok HOT kaya gitu kok bisa? beruntung banget ya wkwk tapi pasti dibalik kebahgiaan juga ada sedihnya juga kan pasti. Apa ya ? At least siapakah yang nanti dipilih oleh tokoh "Aku" apakah JANIEL atau DANIEL ?? OMO apa dua2nya ya :D
BalasHapusPERINGATAN! Novel ini dapat menyebabkan ketegangan, kepikiran, berimajinasi, baper, rasa greget ! :'D Dan untuk para jomblo siap siap ngiler ! :'v
BalasHapusBAPERR~ ><
BalasHapusjadi, aku bakal milih janiel atau daiel?? ><
BalasHapusKok jadi tertarik sama ular tangganya ya :D
BalasHapusSetiap review novel ini selalu memberi sedikit spoiler dan makin membuat aku pensaran sama ceritanya ...
Dari host blogtour awal smpai sekarang, jujur aku masih penasaran banget. Apalagi tokohnya yang katanya gatau namanya siapa, janiel dan daniel yang kembali lagi atau semacam yg lainnya bikin penasaran-,-
BalasHapusAku penasaran sama novelnya, sama karakternya, sama plotnya, dan terlebih sama Gameboardnya.Haha. Bang Ino (maksudku novelnya) bikin baper :')
BalasHapus"permainan ular tangga jaman dulu, gambar dan desainnya hanya begitu-begitu saja (bikin bosen)"
untuk yang satu ini aku setuju.
Dan paling sebel sama ular yang paling panjang, hehe :v
Aku kira, yang tinggal di rumah "aku" cuma Daniel.. Ternyata, Janiel juga >_< Entah itu sebuah keberuntungan, atau cobaan buat "aku" ^^
BalasHapusspoilerna kurang buanyaaakk mmbak.. X"D jadi gemes pas mbak Rany beberin isi bukuna.. ngeliat reviewna mbak Rany, pasti mbak Rany gemes pas baca Meet Lame dan pas ada di posisis "AKU", ahaha XD
BalasHapusKenapa namanya mirip banget ya Janiel dan Daniel, jadinya ketuker2 gitu XD hahahaha... Ga sabar buat baca! Kak Simamora memang selalu berhasil menghadirkan sesuatu yang berbeda plus kasih bonus di bukunya yang unik-unik! :D
BalasHapusSaya gak bisa bayangin gimana rasanya klo ada diposisi "Aku". Tinggal seatap dengan 2 cowok hawt yang pernah mengukir sejarah dalam hidup kita... Rasanya, suka sama satu orang aja udah gimana gt... :D
BalasHapusBtw, thanks reviewnya ^^
Baca review meet lame kali ini benar-benar berasa seperti tokoh “Aku” deh! Suka dengan gaya reviewnya mba!
BalasHapusWah gameboardnya keren ya! Baru liat ada mainan kayak gini, benar-benar kreatif deh!
Penasaran dengan Meet Lame ini, pengen aku bandingkan dengan Tiger On My Bed. Point of view nya bikin baper lagi..
BalasHapusYang aku suka dari novel bang Ino ini adalah penjelasan tentang pekerjaannya. Cast di novel ini bekerja sebagai pemilik online shop, dan semoga aja sesudah bacanya bisa dapat referensi tentang gimana berjualan online yang baik hahha.. Tapi ceritanya ga kalah seru, review nya keren ka :D
BalasHapusSuka sama konsep tokoh aku yang nggak keungkap, yang paling bikin penasaran adalah dengan siapa si aku jadinya nanti? Baca review host lain juga nggak ada clue sama sekali. Hanya dikasih tau kalo para tokohnya berbeda dari yang biasanya, lebih down to earth sama ga bergelimang kemewahan, satu lagi, adegan dewasa nya nggak begitu banyak jadi kupikir bakal bagus banget
BalasHapusBener, aku juga sependapat dengan kak Rany. Penggunaan 'aku' yang tanpa nama seolah membuat kita yg benar-benar merasakannya. Seolah memang dihadapkan pada dilema antara tokoh Daniel dan Janiel. Salut dengan Bang Ino, sepertinya sangat sukses memposisikan dirinya sebagai tokoh aku saat menulis, apalagi sudut pandang penceritaan lawan jenis.
BalasHapusDitunggu karya selanjutnya, abang!